Fakta Baru Kasus Bansos Curup Timur, Ada Dugaan Arahan Pendamping BSP

Fakta Baru Kasus Bansos Curup Timur, Ada Dugaan Arahan Pendamping BSP

CURUP EKSPRESS ONLINE - Kasus hangat dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Sosial (Bansos) yang terjadi pada Kecamatan Curup Timur menemui fakta baru. Kali ini muncul fakta baru dimana pengumpulan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada sejumlah titik yang ada pada kecamatan tersebut, diduga atas arahan dari pendamping BSP yang sekaligus pendamping TKSK dengan inisial MA.

BACA JUGA: Agen BRILink PI Angkat Bicara, Terkait Dugaan Kasus Tilep Dana Bansos

Hal ini setelah adanya salah satu chat WA group penerima Bansos, jika peambilan BPNT Telur dan besar sudah dapat diambil dirumah salah satu KPM atas nama Susi Rodiawati KPM Duku Ilir, dimana telur dan beras tersebut milik KPM yang telah lebih dahulu dilakukan penggesekan kartu oleh mereka.
"Dalam chat group ini kami debat, lantaran pertama tidak boleh ada pemaksaan dan pengarahan KPM untuk mengambil, kedua tidak boleh melakukan pengumpulan kartu, ketiga yang paling fatal terjadi penggesekan KKS KPM tanpa sepengetahuan KPM itu sendiri, dengan kata lain kartu sudah digesek tanpa ada KPM dilokasi tersebut," ungkap pendamping PKH Curup Timur, Febri kepada wartawan CE kemarin sembari menjelaskan isi group WA tersebut.

BACA JUGA: Korkab PKH Koordinasi ke BRI

Dikatakannya, jika yang lebih fatal ada yang menyebutkan jika setiap pengumpulan kartu dan pengambilan BPNT tersebut sudah atas arahan pendamping. Ditambah dengan adanya chat dalam bahasa rejang, jika masalah kartu tersebut memang diperintahkan pedamping MA, untuk melakukan pengambilan BPNT dirumah yang disebut Sus pada group tersebut, dengan penggesekan pada BRILink atas nama Nheti.
"Dimana dalam voice note WA jika KPM atas nama Susi menegaskan sejumlah kartu KPM tersebut ada pada mereka, Curup Timur ini seluruh skema hampir sama dengan sebelumnya, adanya pengumpulan kartu dan pengesekan yang tanpa ada KPM. Dimana ini akan kami laporkan pada Dinsos RL dan Korda temasuk Korkab PKH untuk dapat ditindaklanjuti, jangan sampai pembodohan pada KPM dengan pengmpulan kartu tersebut dilakukan, berlarut - larut," jelasnya.

Sementara itu Korkab PKH Rejang Lebong, Firdaus menyampaikan untuk Curup Timur, pengumpulan kartu dan penggesekan atas ataran tersebut laporan baru pada pihaknya. Dan akan pihaknya tidaklanjuti dengan berkoordinasi pada Korda BSP, karena itu ranah mereka. Namun untuk kasus yang lama itu sudah ada titik terang ada pihak yang melakukan pengembalian kerugian KPM terutama untuk uang PKH yang telah ditilep.
"Agen BRILink PI yang melakukan pengembalian uang PKH tersebut, dengan didampingi Babinkabtibmas, hari ini KPM Yuniarweti dan Santi Kusuma telah menerima hak mereka, bansos uang PKH sudah ditangan mereka, untuk Santi Kusuma dengan jumlah Rp.1.5 juta kurang Rp.500 ribu dari kerugian, dan untuk Yuniarweti menerima secara utuh Rp, 225 ribu, KPM Sukaraja Sulastri Rp. 225 ribu, termasuk Nuhayati Rp.500 ribu, dengan itu maka seluruh kerugian KPM untuk bansos PKH pada Curup Timur sudah tuntas dikembalikan, " terangnya.

Kendati pengembalian sudah dilakukan agen BRILink tersebut, pihaknya tetap ingin sejumlah kasus yang ada pada Curup Timur ditindaklanjuti pihak Dinsos dan Korda. Pasalnya terjadinya pengembalian tersebut bukti adanya kesalahan prosedur penyaluran bansos pada wilayah tersebut, dan termasuk hal ini kelalayan dari Pendampaing BSP, hingga banyaknya kasus yang terjadi, misalnya ada KPM dua tahun tidak mengetahui mereka mendapat Bansos.
"Ditambah dengan adanya laporan baru yang disampaikan pendamping PKH kami ada dugaan arahan dari pendamping BSP, ini menunjukan seperti apa kinerja dari pendamping pada kecamatan tersebut, dalam mengawal dan pengawasi program pemerintah untuk memberikan bansos, dimana dalam penilaian kami, ini kelayakan kinerja atau unsur kesengajaan," jelasnya.

Sementara itu, KPM Santi Kusuma membenarkan adanya pengembalian tersebut, yang dilakukan PI agen BRILink, dimana jumlahnya memang kurang dari total kerugian pihaknya, kendati demikian pihaknya tidak mempermasalahn sisanya tersebut, dalam hal ini pihaknya endan berlarut - larut prihal tersebut.
"Namun yang jelas kami berharap kajadian serupa tidak terulang dan tidak terjadi pada KPM yang lainnya," pungkasnya. (CE1)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: