Pendaki Bukit Kaba Bawa

Pendaki Bukit Kaba Bawa

Cw/CE GERBANG: Pendakian TWA Bukit Kaba yang berada di Desa Sumber Urip. --

CURUP,CURUPEKSPRESS.COM - Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba yang berada di Desa Sumber Urip saat ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan bagi para pendaki.

Hanya saja seiring berjalannya waktu, proses mendaki yang awalnya untuk menikmati keindahan alam, tercoreng dengan ulah iseng beberapa oknum yang sengaja membawa barang terlarang seperti senjata tajam, narkoba dan alat kontrasepsi (kondom,red) kepuncak.

Seperti yang diungkapkan penjaga posko pendakian Bukit Kaba, Aji (22) jikabaru-baru ini pihaknya menemukan adanya pendaki yang ketahuan membawa hal yang dilarang tersebut. 
"Sebelum mendaki, dilakukan pemeriksaan barang barang. Banyak pendaki yang membawa kontrasepsi dan sajam dengan alasan untuk keamanan diri dan handphone," ucapnya.

Hanya saja disebut Aji, barang terlarang tersebut tidak sampai dibawa puncak Bukit Kaba. Dimana untuk barang sejenis sajam, pihaknya lakukan penyitaan untuk sementara dan barang terlarang lainnya seperti kontrasepsi, pihaknya langsung sita untuk dimusnahkan.
"Kalau bawa sajam kita sita sementara, dan sewaktu dia selesai mendaki kita kembalikan lagi. Hanya saja untuk barang terlarang lainnya seperti kontrasepsi kita musnahkan ataupun kita laporkan kepada pihak yang berwajib apabila itu sejenis narkoba," terangnya.

Pihaknya pun menerapkan aturan yang ketat bagi para pendaki. Dimana sebelum mendaki, pendaki harus meninggalkan KTP di pos keamanan, dikarenakan untuk jaminan sampah yang dibawa harus dibawa turun kembali
"Harapannya pendaki sadar tentang kelestarian alam, misal dengan sadar sampah yang mereka bawa," sampainya.

Dirinya menyebutkan saat ini jalur pendakian bukit kaba tetap dibuka sampai 24 jam. Dengan pendakian melalui jalur hutan dan jalur aspal. Dan tim nya juga mengecek secara berkala untuk jalur pendakian agar dapat dilewati.
"Untuk jalur hutan sekitar 2 jam, sedangkan jalur aspal hinggal 3 jam," ucapnya.

Dijelaskan Aji sampai saat ini masih banyak pengunjung, untuk hari biasa puncak pendakian ada di hari weekend. Sebut Aji, jika ada event bisa sampai ratusan para pendaki yang ke puncak baik menginap atau langsung turun,
"Moment pendakian biasanya ada di peringatan hari besar, contohnya saat hari kemerdekaan," ujarnya.

Disampaikan Aji, sesuai data perbulannya ada kurang lebih 500 orang pendaki yang berkunjung ke TWA Bukit Kaba baik dari daerah atau dari luar daerah,
"Hari biasa pendaki pendatang terjauh dari Palembang, kalo event biasanya sampai dari luar Sumatera," tambahnya. 

Sumber: