SMAN 1 RL Dapat Penambahan Rombel
DOK/CE Kepala Cabang Dinas (Cabdin) wilayah II Curup Inne Kristanti SP MSi --
REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM - Kepala Cabang Dinas (Cabdin) wilayah II Curup Inne Kristanti SP MSi menyampaikan, Jika SMAN 1 Rejang Lebong (RL) mendapatkan tambahan kuota rombongan belajar (Rombel) atau tambahan kuota peserta didik baru mulai tahun ajaran 2022-2023.
BACA JUGA : Selektif Dalam Penggunaan BOS Madrasah
Penambahan kuota rombel pada sekolah tersebut disampaikan Inne, bertujuan menampung peserta didik baru yang sebelumnya belum tertampung pada sekolah itu akibat kuota penerimaan rombel yang terbatas, terkhusus pada penerimaan rombel jalur zonasi.
BACA JUGA : Juara 1 Karate Piala Walikota
"Kami (Capdin, red) sebelumnya ada mengajukan usulan penambahan rombel pada SMAN 1 RL ke Dikbud Provinsi. Alhamdulillah usulan itu telah disetujui dimana SMAN 1 RL mendapatkan kuota penambahan rombel," ujar Inne
Diharapkan Inne dengan adanya penambahan kuota rombel yang dibuka ini dapat menampung siswa baru yang merupakan warga dibeberapa wilayah disekitar sekolah tersebut yang masuk dalam wilayah zonasi, yang sebelumnya sempat tidak diterima pada jalur zonasi beberapa waktu lalu.
BACA JUGA : Puluhan Guru Usulkan Pindah di Tolak
"Ini juga menjawab adanya keluhan warga yang sebelumnya tidak bisa masuk di sekolah tersebut kerena terbatasnya kuota pada sekolah itu," ujar Inne.
Sambung inne, dengan adanya penambahan rombel ini, dapat memberikan solusi kepada warag setempat yang merasa kecewa karena anaknya sempat tidak diterima di sekolah tersebut.
BACA JUGA : Puluhan Guru Usulkan Pindah di Tolak
Keputusan Yang Terlambat Kebijakan Cabdin II Curup dan Dikbud Provinsi Bengkulu, menambah kuota rombel pada sekolah tersebut, dinilai sebagai warga, terkususnya warga yang anaknya tidak diterima disekolah tersebut, merupakan keputusan yang terlambat.
BACA JUGA : Puluhan Guru Usulkan Pindah di Tolak
Hal ini dikarenakan beberapa anak yang sebelumnya tidak diterima di SMAN 1 RL pada PPDB lalu, sudah bersekolah disekolah lain.
Sebagaimana dikatakan Atul (39) salah seroang warga Kelurtahan Dwi Tunggal anaknya tidak diterima disekolah tersebut.
BACA JUGA : 40 Ranmor Nunggak Pajak
"Tidak ada gunanya lagi menambah rombel, untuk kami warga yang berada di sekitaran sekolah khususnya Kelurahan Dwi Tunggal ini. Karena anak kami sudah nyaman bersekolah disekolahnya lain," ujarnya.
Disampaikannya, jika keputusan tersebut sudah sangat terlambat. Karena untuk menyekolahkan anaknya disekolah lain, dirinya sudah mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
BACA JUGA : Toilet Gedung Dewan Direhab
Dan tidak mungkin lagi untuk memasukkan anaknya ke SMAN 1 RL, karena kondisi ekonomi dari beberapa siswa yang menjadi korban penolakan ini merupakan golongan menengah kebawah.
"Sekarang coba mereka pikir saja, untuk kami yang memiliki ekonomi menengah kebawah, rasanya tidak akan sanggup memindahkan anak kami ke SMAN 1 RL. Jadi itu bukan merupakan solusi untuk kami," sampainya.
BACA JUGA : 3 Pembobol ATM Terancam 7 Tahun Penjara
Lebih lanjut dikatakan Atul, untuk pendidikan di RL yang lebih baik kedepannya. Dirinya tetap ingin pihak sekolah menampilkan data siswa baru yang masuk melalui jalur zonasi.
Dimana dirinya juga menagih semua janji dari pihak Cabdin dan juga DPRD RL, yang mengatakan ingin mengungkap kebenaran dengan membuka data siswa di SMAN 1 RL itu.
"Buktikan saja janji-janji yang sudah diberikan kepada kami. Kami sudah tidak mau anak kami sekolah disana, akan tetapi kami minta janji untuk membuka data siswa baru di SMAN 1 RL bisa ditampilakan dihadapan publik.
Itupun jika memang mereka tidak bersalah, dan tidak ada permainan zonasi seperti yang kami duga-duga," tukasnya.
Sumber: