PPI Menduga Tim Pelatih Paskibra Tanpa SK, Jadi Alasan Keterlambatan Pembayaran Honor

PPI Menduga Tim Pelatih Paskibra Tanpa SK, Jadi Alasan Keterlambatan Pembayaran Honor

Dok/CE Ketua PPI Lebong bersama anggota Paskibra dan pelatik Paskibra tingkat kabupaten beberapa waktu yang lalu--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Lebong, Doni Adriansyah A Md, angkat bicara terkait dengan belum dibayarkannya honor dan uang saku bagi 27 Anggota Paskibra Kabupaten Kepahiang, termasuk juga tim kepelatihan paskibra tingkat kabupaten, yang sudah bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih, pada puncak peringatan HUT ke 77 Kemerdekaan RI 17 Agustus lalu.

Disampaikannya, belum adanya kejelasan terkait yang menjadi hak-hak dari anggota serta tim pelatih Paskibra 2022.

Doni menduga, ada keteledoran dari pihak Disparpora Lebong, yang dari awal diduga tidak menerbitkan SK tim pelatih, yang bertugas.

"Kita sebelumnya telah meminta konfirmasi ke pihak Disparpora terkait permasalahan ini sekitar seminggu yang lalu. Namun alasan yang diberikan selalu sama yakni terkait adanya perubahan Surat Keputusan (SK) pembayaran," katanya.

BACA JUGA:ODGJ Terpasung, Dinsos Lebong Siap Evakuasi ke RSJ

BACA JUGA:Masa Kerja THLT Berpotensi Diperpanjang

Lebih jauh ditambahkan Doni, dirinya menilai alasan yang diberikan Disparpora tersebut terkesan sangat tidak masuk akal dan berbelit-belit, hanya karena adanya perubahan SK pembayaran, honor para anggota dan tim pelatih yang bertugas belum juga disalurkan.

"Kalau dasarnya SK, kenapa tidak diberitahukan sebelum diberi amanah untuk bertugas, namun kenapa setelah kegiatan selesai pihak Disparpora mengeluarkan alasan adanya perubahan SK," ucapnya.

Menurutnya, seluruh tim pelatih yang terlibat dalam kegiatan pengibaran bendera sudah menjalankan tugas dan kewajiban dengan semestinya, bahkan adanya permasalahan ini pihaknya menduga selama dirinya dan tim pelatih lainnya  bertugas tidak adanya SK yang menjadi syarat penanggung jawab dalam kegiatan tersebut.

"Wajar kami menduga seperti itu, karena permasalahan ini terus berlarut-larut dan tidak adanya titik terang, Karena hingga saat ini koordinator, pembina hingga pelatih diketahui mengalami hal yang sama, yaitu belum diberikannya honor selama bertugas, berarti kami kemaren bertugas sama sekali belum ada SK yang jelas," singkatnya. 

 

Sumber: