Meminimalisir Kelangkaan Gas Melon, Pembelian Diwacanakan Mengenakan Barcode
IST/CE Masyarakat saat berbondong membeli gas bersubsidi di pangkalan.--
KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Upaya meminimalisir terjadinya penyalahgunaan elpiji bersubsidi di wilayah Kabupaten Kepahiang.
Dinas Perdagangan Koprasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Kepahiang, mewacanakan pembelian Elpiji bersubsidi 3 Kg menggunakan Barcode kedepannya.
BACA JUGA:Gas Melon Langka, Ini Penyebabnya!
BACA JUGA:Antisipasi Penimbunan Gas, Polres Kepahiang Lakukan Pengawasan tiap Pangkalan!
Sebagaimana disampaikan Kepala Disdagkop UKM Kepahiang Jan Johanes Dalos SSos melalui Kabid Perdagangan Abdullah SE, sudah seharusnya pembelian elpiji subsidi ini harus menggunakan identitas seperti barcode.
Hal itu dilakukan, agar peruntukkan gas elpiji bersubsidi ini dapat dijual tepat sasaran untuk masyarakat kalangan menengah kebawah.
BACA JUGA:Sempat Langka di Pasaran, 4.480 Gas Melon Masuk ke Kepahiang
BACA JUGA:Menjelang Hari Raya, Gas Melon Langka! Rp 40 Ribu/Tabung
“Rencana kita kedepannya masyarakat membeli Elpiji 3 Kg ini menggunakan Barcode. Dimana dengan menggunakan barcode, Insya Allah suplai gas yang dilakukan bisa tepat sasaran dan terkoordinir,” ucapnya.
Dikatakan Abdullah, wacana pembelian Elpiji bersubsidi menggunakan barcode ini juga akan ditetapkan karena beberapa pekan terakhir masyarakat Kepahiang kesulitan mendapatkan Elpiji 3 kg bersubsidi ini.
BACA JUGA:Jual Beli Motor Second Menurun Drastis, Pemilik Showroom Merugi
BACA JUGA:Salat Id di Masjid Agung Dipimpin Drs Samiri, Ketua MUI jadi Khotib
Kalaupun ada, harganya sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Pemerintah Rp 15.900 per tabung nya.
“Dengan menggunakan barcode, tentu pembelian gas subsidi bisa dibatasi. Sehingga penyalahgunaan gas subsidi kemungkinannya sangat kecil untuk terjadi,” terangnya.
Sumber: