Guru Olahraga Dianiaya, Ini yang Dilakukan Pihak SMAN 7 Rejang Lebong

Guru Olahraga Dianiaya, Ini yang Dilakukan Pihak SMAN 7 Rejang Lebong

IST/CE Olah TKP yang dilakukan oleh Polsek PUT.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Rejang Lebong, menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan yang dialami salah satu gurunya kepada Aparat Penegak Hukum (APH).

Ini pasca Zaharman (58) salah satu guru di sekolah tersebut dianiaya oleh wali murid pakai ketapel pada Selasa (1/8).

Dikatakan Kepala SMAN 7 Rejang Lebong, Riswanto SPd bahwa pihaknya ingin yang terbaik atas persoalan penganiayaan yang menimpa salah satu guru.

"Pastinya sebagai kepala sekolah, tentunya kami ingin yang terbaik atas kasus ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas permalasahan ini," ujar Kepsek.

Ditambahkan Ketua Komite SMAN 7 Rejang Lebong, Arya Gandi bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi di sekolahnya. Dengan adanya kasus ini pihaknya berharap ini merupakan kejadian terakhir dan tidak ada lagi kasus serupa.

BACA JUGA:

"Mudah-mudahan ke depan, kejadian seperti ini tidak terulang kembali," sampainya.

Arya Gandi melanjutkan, terhadap kasus tersebut pihaknya juga bakal mengundang seluruh wali murid untuk rapat bersama membahas terkait persoalan ini.

Bahkan dalam kesempatan itu, pihaknya bersama wali murid untuk membuat kesepakatan agar tindakan seperti tidak terjadi lagi.

"Rapat ini juga kami bakal buat perjanjian kepada wali murid, kalau anaknya tidak mau ditegur atau tidak mau di atur ada baiknya tidak sekolah di sini," katanya.

Di sisi lain, Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT) mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku yakni AR (45) warga Desa Simpang Beliti.

Dimana dari olah TKP yang dilakukan, jika dugaan penyebab tersebut berawal dari anak pelaku yang mendapat teguran dari korban karena merokok di lingkungan sekolah.

"Jadi awalnya, anak pelaku kena tegur oleh korban. Namun anak pelaku tidak senang dan melaporkan kejadian itu kepada orang tua. Sehingga orang tuanya langsung mendapati sekolah dengan membawa ketapel dan sajam. Setelah bertemu pelaku langsung mengarahkan ketapel ke wajah korban hingga mengenai mata korban. Kemudian pelaku pun lari," ujarnya.

BACA JUGA:

Sumber: