Kasus Penganiayaan Guru Berujung Saling Lapor, Sekolah Diliburkan
HABIBI/CE Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda T Tampubolon SH SIK MH saat memberikan keterangan terkait kasus penganiayaan terhadap guru.--
Dewan Sayangkan Aksi Penganiayaan Guru
SEMENTARA itu, Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen SH menyayangkan adanya aksi penganiayaan apalagi korbannya adalah tenaga pendidik atau guru.
Dengan demikian, Politisi Partai Golkar ini berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Terkait persoalan ini saya sudah menghubungi Diknas Provinsi, sebenarnya wewenang SMA/SMK adalah wewenang Provinsi. Namun secara wilayah, ini adalah wilayah Rejang Lebong. Oleh karena itu, kami juga merasa prihatin dan menyayangkan kejadian penganiayaan yang menimpa guru," ungkapnya.
Lanjut Mahdi, tentu kedepan harus dicarikan solusi agar kejadian tidak terulang lagi dan semua harus terlibat di dalamnya.
Mulai dari tokoh pendidikan, tokoh masyarakat hingga pihak-pihak terkait lainnya terutama pemangku kebijakan.
"Persoalan ini juga kami bahas bersama Bupati dan Forkopimda. Nantinya juga akan melibatkan PGRI, Kepsek, Tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya. Hal ini guna mencari solusi berkaitan persoalan ini, jangan sampai ke depan ada lagi tenaga pendidikan yang menjadi korban penganiayaan dan kekerasan. Tentu persoalan ini harus menjadi perhatian serius apalagi ini menyangkut dunia pendidikan," pungkasnya.
BACA JUGA:
- Tersinggung disebut Memiliki Anak Bibir Sumbing, Pelaku Aniaya Korban Dengan Kayu Kopi
- Sempat Dikira Kuntilanak, Ternyata Warga RL Ini Jadi Korban Penganiayaan, Begini Kronologisnya
Sumber: