Terima Anggaran Rp 33 T, Mendikdasmes Siap Jalankan Programnya

Terima Anggaran Rp 33 T, Mendikdasmes Siap Jalankan Programnya

Abdul Muti-ILUSTRASI/Curup Ekspress-

CURUPEKSPRESS.COM - Usai menerima anggaran sebesar Rp 33 triliun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, yakin seluruh program kegiatan yang telah pihaknya rencanakan akan berjalan meski kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah dipecah menjadi tiga, termasuk anggaran.

Menurutnya rasa optimisme perlu dibangun untuk mencapai cita-cita pendidikan bermutu bagi semua.

"(Dapat) Rp 33 sekian triliun ya. Saya tidak ingat persis angkanya, nanti kita cek lagi," tutur Mu'ti.

Walaupun begitu, Mu'ti optimis program-program prioritas di Kemendikdasmen akan berjalan.

BACA JUGA:3 Jenis Beasiswa yang Di Tawarkan Kemendikbud, Simak Dibawah Ini!

BACA JUGA:Total Anggaran Pendidikan di Indonesia Rp 665 Triliun, Kemendikbud Hanya Kelola 15 Persen. ini Rinciannya!

"Harus dong harus (optimis). Kalau kita nggak optimis kita tidak memiliki etos untuk mencapai cita-cita yang mulai," imbuh Mu'ti.

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengungkapkan, anggaran sementara tiga kementerian pecahan Kemendikbudristek telah disepakati dalam rapat tertutup bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti serta Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, Senin (18/11/2024) kemarin.

Pagu anggaran Kemendikbudristek 2025 yang sudah disepakati sebesar Rp 93,6 triliun dibagi untuk tiga kementerian.

"Ya, jadi tadi kalau dari Rp 93 triliun itu, ya, sekitar mungkin Rp 30 triliun sekian di Kemendikdasmen, kemudian ada Rp 50 triliun sekian di Kemendiktisaintek, kemudian Rp2 triliun sekian di Kementerian Kebudayaan," kata Hetifah usai rapat.

BACA JUGA: Besaran Beasiswa S3 Kemendikbud Hingga Bantuan hingga Rp 50 Juta

BACA JUGA: Berikut Syarat dan Ketentuan Beasiswa S3 yang Ditawarkan Kemendikbud

Terkait pecahnya Kemendikbudristek menjadi tiga, Mu'ti mengaku lebih suka memakai istilah 'pisah' dibanding 'pecah'. Karena menurutnya dua hal tersebut memiliki arti yang berbeda.

"Saya tidak menggunakan kata pecah tapi pisah. Beda ya, pecah dengan pisah itu. Karena itu ada lagu berpisah tidak berarti bercerai. Saya nggak hafal lagunya karena lagu Minang," ungkap Sekum PP Muhammadiyah itu dengan nada canda khasnya. (CE9) 

Sumber: