Bagaimana Cara Salat Astronaut Muslim di Luar Angkasa? Ini kata Felix Siauw

CURUPEKSPRESS.COM - Bagaimana cara salat di luar angkasa bagi astronaut Muslim? Pertanyaan ini kerap muncul mengingat kondisi di luar angkasa sangat berbeda dengan di Bumi. Tidak adanya gravitasi, perubahan arah kiblat yang konstan, serta perbedaan siklus siang dan malam menjadi tantangan tersendiri. Felix Siauw, seorang pendakwah, memberikan pandangannya mengenai cara salat di luar angkasa dan bagaimana astronaut Muslim bisa tetap menjalankan ibadah meski berada jauh dari Bumi. 

Sejak era penerbangan luar angkasa dimulai pada tahun 1961, setidaknya ada sekitar 500 astronaut yang telah menjelajahi ruang angkasa. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar sembilan astronout yang diketahui beragama islam. 

BACA JUGA:10 Kejadian Luar Angkasa Sepanjang 2021

BACA JUGA:Info CPNS 2025! Ini 9 Instansi yang Buka Formasi untuk Lulusan SMA/SMK

 

Hal ini tidak terlepas dari kebijakan awal negara-negara seperti Amerika serikat dan Rusia dalam merekrut astronout. Pada masa itu, AS hanya memilih astronout dari kalangan pria kulit putih yang beragama kristiani, sementara Uni Soviet lebih memprioritaskan warga Rusia atau etnis Slav dengan agama yang sama. 

 

Seiring waktu, aturan ini berubah, memungkinkan lebih banyak astronout muslim yang ikut serta dalam misi diluar angkasa. Inilah tantangan terbesar bagi astronout muslim yang menjalankan ibadah dan cara salat diluar angkasa.

BACA JUGA:Alasan Pentingnya Sholat dalam Peristiwa Isra Mi'raj

BACA JUGA:Apakah Laki-Laki Muslim Wajib Sholat di Masjid?

 

Cara salat di luar angkasa tentu berbeda dibandingkan di Bumi karena tidak adanya gravitasi serta perbedaan dalam menentukan arah kiblat dan waktu salat. Mengingat kecepatan orbit pesawat luar angkasa bisa mencapai 28.002 km per jam, posisi Ka'bah akan terus berubah, begitu pula siklus matahari terbit dan terbenam yang terjadi setiap sembilan menit. 

Menurut Felix Siauw yang dilansir dari konten tiktok risyadandson, mengungkapkan bahwa arah kiblat bisa ditentukan berdasarkan lokasi terdekat yang masuk akal.

BACA JUGA:Jika Sholat Wajib Saja Kita Tunda, Apalagi yang Sunnah?

Sumber: