Hampir Sebulan, Kebakaran Los Angeles Padam, Kerugian Capai Rp. 4.481 Triliun

Los Angeles sebelum dan saat kebakaran--
CURUPEKSPRESS.COM - Setelah hampir sebulan membara, kebakaran Los Angeles akhirnya dinyatakan padam pada Jumat lalu waktu setempat. Kebakaran yang melanda dua wilayah besar, yakni Palisades dan Eaton, telah menyebabkan kerugian yang sangat besar, sekitar USD275 miliar atau lebih dari Rp4.481 triliun.
Kebakaran Los Angeles ini mencatatkan sejarah sebagai salah satu yang paling merusak di kota terbesar kedua di Amerika Serikat.
Selama hampir sebulan, api telah menghanguskan lebih dari 37.000 acre lahan atau sekitar 150 kilometer persegi, serta menghancurkan lebih dari 10.000 rumah. Akibatnya sebanyak 30 orang tewas dan ribuan penduduk mengungsi untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA:Trump Picu Kontroversi, Ancam Hentikan Bantuan Bencana di Wilayah Los Angeles
BACA JUGA:Muncul Teori Aneh Dalam Insiden Kebakaran di Los Angeles!
Menurut pihak berwenang cal fire kebakaran Los Angeles sudah terkendali sepenuhnya dan perintah evakuasi sudah dicabut Meskipun kebijakan tersebut tidak lagi menimbulkan ancaman besar dalam beberapa hari terakhir, dampaknya sudah dirasakan sangat dalam.
Beberapa kawasan yang terdapat dalam Pasifik Palisades, Malibu dan Altadena, yang mayoritas merupakan daerah pemukiman padat penduduk.
Kebakaran Los Angeles ini mulai terjadi pada 7 Januari 2025 dan meskipun penyebabnya masih dalam penyelidikan, banyak ahli yang percaya bahwa perubahan iklim memegang peranan besar dalam terjadinya bencana ini.
BACA JUGA:Kebakaran Los Angeles Hanguskan Masjid dan Rumah Ibadah Bersejarah
BACA JUGA:Ini Kata Saksi Soal Awal Mula Kebakaran Palisades di Los Angeles!
Faktor kekeringan yang semakin parah serta angin kencang yang menyertai dan memperburuk keadaan kebakaran Los Angeles, dan sekitar 35% kemungkinan kebakaran terjadi karena pemanasan global, seperti yang disebutkan dalam sebuah studi terbaru.
Kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran Los Angeles diperkirakan mencapai antara USD250 miliar hingga USD275 miliar, menurut analisis dari perusahaan meteorologi AccuWeather, dengan kerusakan yang sangat besar, upaya pemulihan kawasan yang terkena dampak kebakaran menjadi pekerjaan yang tidak mudah.
Sumber: