DeepSeek AI di Blokir Ratusan Perusahaan, Benarkah Beresiko Bocorkan Data?

Ratusan Perusahaan Blokir DeepSeek - sc/google foto--
CURUPEKSPRESS.COM - Dalam beberapa waktu terakhir, DeepSeek AI menjadi salah satu chatbot berbasis kecerdasan buatan yang paling banyak dibicarakan.
Namun, di balik kepopulerannya, ratusan perusahaan di berbagai negara justru mengambil langkah drastis dan memblokir akses ke chatbot asal Tiongkok ini. Kekhawatiran utama yang muncul adalah potensi kebocoran data ke pemerintah Cina.
BACA JUGA:DeepSeek AI, Kecerdasan Buatan China yang Murah dan Lebih Canggih dari ChatGPT
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Anak Muda Senang Curhat dengan ChatGPT
Menurut laporan Finansial Post, kepala bagian teknologi perusahaan keamanan Siber Armis INC, Nadir Izrael, menyebutkan bahwa sekitar 70% klien Armis meminta pemblokiran DeepSeek AI. “Kekhawatiran terbesar adalah data yang bisa saja jatuh ke tangan pihak yang tidak dinginkan, Anda tidak pernah tau ke mana informasi Anda berakhir,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Netskope Inc, penyedia layanan keamanan siber yang membantu perusahaan mengontrol akses pegawai ke situs tertentu. Mereka mencatat bahwa 52% kliennya telah mengajukan permintaan pemblokiran DeepSeek AI, menunjukkan peningkatan meningkatnya kekhawatiran perasaan terhadap aplikasi ini.
BACA JUGA:Hati-hati, Kecanggihan AI Bisa Saja Menipu Kita sebagai Manusia
BACA JUGA:Mengenal Meta AI di Instagram dan WhatsApp: Teknologi Canggih yang Membuat Hidup Lebih Praktis
DeepSeek AI Populer Tapi Dipertanyakan Keamanannya!
Meskipun menuai kontroversi, DeepSeek AI terus menarik perhatian. Aplikasi ini sempat merajai peringkat teratas di App Store dan Play Store berkat fitur fiturnya yang canggih. Dengan kemampuan menganalisis dokumen, menjawab pertanyaan serta mengakses berbagai informasi di internet, DeepSeek AI menjadi alat yang multifungsi bagi penggunanya.
Sumber: