Peringatan BMKG! Cuaca 'Neraka' Menghampiri Indonesia

Peringatan BMKG! Cuaca 'Neraka' Menghampiri Indonesia

Peringatan BMKG! Cuaca 'Neraka' Menghampiri Indonesia--

CURUPEKSPRES.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa periode pasca lebaran di Indonesia diprediksi akan menjadi bulan terpanas. Hal ini berkaitan dengan berakhirnya fenomena La Nina dan masuknya musim kemarau yang dimulai pada bulan April ini.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa kondisi ini mengharapkan cuaca yang lebih kondusif setelah berakhirnya La Nina. Menurut hasil monitoring indeks IOD dan ENSO, kondisi saat ini menunjukkan fase IOD berada pada kategori netral dengan indeks -0.31.

BACA JUGA:BMKG: Musim Penghujan Masih Berlangsung hingga April

BACA JUGA:Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem untuk Pemudik di Wilayah Ini

 

Dwikorita menjelaskan bahwa fase ini diprediksi akan bertahan hingga semester kedua tahun 2025, yang akan memengaruhi pola cuaca di seluruh Indonesia. Selain itu, anomali suhu permukaan laut (SST) juga menunjukkan kondisi ENSO netral.

Musim kemarau di Indonesia sudah dimulai secara bertahap sejak Maret dan akan berlanjut ke bulan April. Wilayah seperti Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, dan sebagian besar Nusa Tenggara diprediksi akan mengalami kemarau lebih awal. Sementara itu, pada bulan Mei, kemarau akan meluas mencakup lebih banyak wilayah di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

Dwikorita mengingatkan sektor pertanian untuk menyesuaikan jadwal tanam sesuai dengan prediksi musim kemarau. Ia merekomendasikan penggunaan varietas tahan kekeringan dan pengelolaan air yang optimal untuk meningkatkan hasil pertanian di wilayah yang terkena dampak kemarau lebih kering dari normal.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Dampak Bibit Siklon Tropis 92S dan 96W di Indonesia! Ini Dampaknya

BACA JUGA:BMKG Ungkap Prediksi Hilal untuk Idul Fitri 2025, Begini Hasilnya!

 

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan bahwa musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung dalam kondisi iklim normal, tanpa pengaruh kuat dari fenomena global seperti El Nino atau La Nina. Meskipun demikian, beberapa wilayah mungkin akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya.

Peringatan ini menjadi penting bagi masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di daerah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan curah hujan normal atau di bawah normal. Kesiapsiagaan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem yang akan datang.

 

Sumber: