Mengapa Cincin Paus Fransiskus Akan Dihancurkan Setelah Wafat?

Mengapa Cincin Paus Fransiskus Akan Dihancurkan Setelah Wafat?

Mengapa Cincin Paus Fransiskus Akan Dihancurkan Setelah Wafat?--

CURUPEKSPRESS.COM - Cincin Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai The Fisherman's Ring, akan dihancurkan setelah pemimpin tertinggi umat Katolik ini wafat. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun di Vatikan pada 21 April 2025. Penghancuran cincin ini merupakan bagian dari tradisi gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Tradisi ini bertujuan untuk menandakan berakhirnya masa kekuasaan seorang Paus. Sesuai dengan ajaran gereja, cincin tersebut harus dihancurkan sebagai simbol bahwa otoritas dan kepemimpinan Paus telah berakhir. cincin ini, yang diambil dari kisah Santo Petrus, merupakan simbol penting yang melambangkan peran pemimpin Agung gereja Katolik.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Menag Nasaruddin Sampaikan Duka dan Sebut Sebagai Simbol Toleransi

BACA JUGA:Kabar Duka! Paus Fransiskus Dikabarkan Meninggal Dunia Satu Hari Setelah Khotbah Paskah

 

Setelah pemakaman resmi, cincin tersebut akan dihancurkan oleh Carmelengo, pemimpin sementara Vatikan, menggunakan palu khusus. Langkah ini tidak hanya menandakan akhir dari masa 

kepemimpinan Paus, tetapi juga untuk mencegah penyalahgunaan cincin dan segel Kepausan untuk memalsukan dokumen. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya gereja dalam menjaga integritas dan keaslian dokumen-dokumen pentingnya.

Penghancuran cincin ini akan dilakukan sebelum dimulainya konklaf atau pemilihan Paus baru, di mana Kardinal Carmelengo akan melakukan prosesi ini di hadapan kolega Kardinal di Vatikan. Prosesi ini merupakan momen penting dalam transisi kepemimpinan gereja, yang diharapkan dapat berlangsung dengan lancar.

BACA JUGA:Sebelum Wafat, Syekh Ali Jaber Pernah Berwasiat Jangan Pernah Tinggalkan Amalan Ini

BACA JUGA:Fakta Memilukan Pasca Wafatnya Tien Soeharto

 

Tradisi penghancuran cincin ini sempat tidak dilakukan pada era Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri pada 2013. Saat itu, hanya tanda salib yang dibuat di cincin beliau menggunakan kikir baja. Kini, dengan wafatnya Paus Fransiskus, tradisi ini kembali dilanjutkan, menegaskan pentingnya ritual dalam kehidupan gereja Katolik.

Dengan demikian, penghancuran cincin Paus Fransiskus bukan sekadar ritual, tetapi juga merupakan simbol dari sejarah dan kepercayaan yang mendalam dalam tradisi Katolik, mengingatkan umat akan peran vital Santo Petrus sebagai pendiri gereja dan pentingnya transisi kepemimpinan yang mulus.

Sumber: