Miris, Ada Pasutri Tinggal di Pondok Berdinding Karung, Suami Buta dan Istri Gangguan Jiwa

Miris, Ada Pasutri Tinggal di Pondok Berdinding Karung, Suami Buta dan Istri Gangguan Jiwa

KEPAHIANG, CE - Zaman Sudah canggih tapi tidak dirasakan oleh pasangan suami istri warga Desa Daspetah 1, Dusun 8 kecamatan Ujanmas ini sangat memperihatinkan. Ia adalah Aji Warni (75) menderita kebutaan sejak lahir,sedangkan istrinya Abar (65) yang mengalami gangguan kejiwaan, keduanya tinggal disebuah pondok yang tak layak huni berukuran 2x3 Meter, dimana posisi pondok tersebut menimpakan ditanah min orang lain dan berada diatasnya tebing.

Kondisi pondok itu dinilai tidak layak huni, dengan kondisi lantai tanah dan berdinding teriplek dan karung yang hampir sebagian sudah mulai rusak. Aji Warni Alias Brelok dan istrinya Abar diketahui sudah mendiami pondok nya sejak 1 Tahun terakhir, sayangnya belum ada perangkat desa setempat yang membantu.

Saat CE, menyambangi kediaman keduannya sedang duduk didalam pondok, keduannya sedang duduk bersandar ditumpukkan karung. "Datuk Bute itu berasal dari daerah Setimun Tulang Musi Rawas membuat mereka jauh dari sanak saudara, hidupnya sehari-hari dari uluran tangan warga sekitar," sampai salah seorang tetangga, Edi Santoso (53).

Edi menjelaskan kalau selama Datuk Bute bertetangga dengannya baru tadi(kemarin,red) ada bantuan dari pemerintah. "Kalau tidak salah,saya sudah kenal beliau sejak 20 tahun lalu,kehidupan mereka seperti Itulah, Baru tadila (kemarin, red) saya lihat,ada dari Dinas Sosial datang kasi bantuan karpet, selimut dan sembako," jelas Edi

Edi menjelaskan bahwa tanah yang ditempati oleh Aji tersebut milik H Rapit. "Sebenarnya kami sangat prihatin melihatnya, apalagi rumah itu hanya berjarak 2 meter dibawah pohin surian ditepi jurang. Pernah kemarin waktu hujan dahan pohon patah, untung tidak menimpa rumahnya,tapi kami tidak bisa membantu banyak,karena hidup kami juga susah," ujar Edi.

Sayangnya, keberadaan Datuk Bute & istrinya ternyata tidak diketahui oleh pihak perangkat Desa setempat. Bahkan perangkat desa belum pernah berupaya untuk mengajukan bantuan ke pemerintah daerah maupun pihak terkait.Seperti yang diungkapkan oleh Kades Daspetah 1 Hendar Husin pada Rabu (19/7) kemarin. Hendar beralasan tidak dapat mengurus administrasi kedua pasangan suami istri karena tidak ada identitas yang jelas.

" Memang keduanya sudah bertahun-tahun Tingg disini, tapi tidak ada KK, apalagi Buku Nikahnya," kata Hendar. Hendar mengatakan jika ia sudah menjabat kades selama 4 tahun ini, sejauh ini belum ada sama sekali mengusulkan bantuan untuk Aji. "Kami sudah lakukan pendataan masyarakat miskin, tapi dia (Aji) tidak dimasukkan karenz Aji tidak memiliki KK," demikian Hendar.(CE3)

Sumber: