Komisi III Sidak ke Lokasi Pipa PDAM, Minta TSE Bertanggung Jawab

Komisi III Sidak ke Lokasi Pipa PDAM, Minta TSE Bertanggung Jawab

KABAWETAN, CE - Pada Kamis (27/7) kemarin sekitar pukul 11.30 wib, Komisi III DPRD Kepahiang melakukam inspeksi mendadak ke lokasi kerusakan pipa yang diterjang oleh batu besar.

Sidak komisi III ke lokasi pekerjaan PT TSE desa Suka Sari Kecamatan Kabawetan melihat kondisi dimana pipa milik PDAM yang terletak ditepi jurang yakni lokasi kecelakaan alat berat Excavator. Pada lokasi pipa yang mengalami kerusakan pertama sudah diperbaiki dan dilakukan pengelasan dan penyambungan,ternyata berjarak sekitar 50 meter dengan lokasi pipa PDAM yang rusak kedua.

Anggota Komisi III Eko Guntoro mengatakan bahwa kembali terputusnya pipa PDAM jalur Kecamatan Tebat Karai dan Kecamatan Bermani Ilir tersebut maka PT Tropisendo harus bertanggung jawab,karena putusnya pipa tersebut merupakan dampak dari pekerjaan proyek.

"Kami minta pihak yg bersangkutan bertanggung jawab penuh untuk segera memperbaiki pipa PDAM yang rusak itu, Masyarakat diduga Kecamatan mengalami kerugian,mereka harus membeli air bersih dengan tetmond," sampai Eko pada Kamis (27/7) kemarin. Eko mengatakan jika pihak TSE tidak mampu memperbaiki kerusakan,DPRD akan meminta Bupati Kepahiang mencabut izin proyek PLTMH jika kerusakan yang ditimbulkan tidak segera diperbaiki.

"Kalau pihak PT TSE tidak bisa memperbaiki kerusakan pipa ini, nanti kami minta kepada sdr Bupati untuk mencabut izin pekerjaan proyek tersebut, "tegas Eko. Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi III, Agus Sandrila SH. "Kalaupun proyek milik PT TSE ini tidak bisa mengatasi persoalan ini, maka kami akan mengeluarkan hak angket untuk mencabut izin perusahaan," ujar Agus Sandrila. Ia menegaskan jika lembaga DPRD tidak pernah tahu jika PT TSE mengantongi izin operasional.

"Kawan-kawan didprd tidak pernah tahu kalau PT TSE mengantongi izin dari Bupati Kepahiang,nanti kita akan gelar hearing dengan Pihak terkait seperti PDAM dan Perizinan," pungkas Agus. Bahkan Agus menyampaikan kepada masyarakat khusunya warga kecamatan Tebat Karai 1 dan Bermani Ilir untuk banyak bersabar.

"Masyarakat didua kecamatan yang terkena dampak harus banyak bersabar karena yang pertama kemarin musibah,walaupun sudah dibuat dan diperbaiki oleh PT TSE,yang kedua ini semua pipa menjadi bergeser dari aktivitas pekerjaan proyek,Kedepannya perbaikan pipa harus lebih diprioritaskan,karena hasil dari pekerjaan PT TSE untuk kepahiang,ini benar-benar Musibah

Kalau liat sumber ini,PDAM harus cari alternatif lain sumber airnya. Saya pesimis atas penyaluran air," tambah Agus. Sementara itu, Abdul Haris yang juga anggota Komisi III meminta pihak PT TSE memperhitungkan pekerjaan perbaikan pipa PDAM agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.

"Kalau bisa pipa ini diperbaiki dengan perencanaan yang matang, seperti pipa besar ini harus dibuat pasak bumi,untuk menahan pipa saat air mengalir di pipa,kalau tidak dibuat penahan,maka seterusnya akan mengalami kerusakan,apalagi debit air yang dialirkan cukup banyak," demikian Haris.(CE3)

Sumber: