Tiba di KPK, Hakim dan Panitera PN Bengkulu Membisu

Tiba di KPK, Hakim dan Panitera PN Bengkulu Membisu

JAKARTA, CE - Dua orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta, Kamis (7/9). Adapun mereka diantaranya Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu berinsial SR dan seorang Panitera Pengganti berinisial H.  Kedatangan keduanya tidak bersamaan. Hakim SR tiba pukul 16.25 WIB. Saat turun dari mobil yang menjemputnya, SR yang memakai baju orange dipadu kerudung putih, menutupi wajahnya menggunakan masker berwarna biru.

Namun setelah awak media meminta untuk melepas maskernya, dia menuruti permintaan tersebut. Tanpa mengucap sepatah kata pun, SR langsung masuk ke gedung lembaga antirasuah itu.  Selang beberapa menit, panitera pengganti berinisial HK yang terjaring OTT juga tiba di Gedung KPK. Awalnya pria yang memakai kaos biru gelap, celana jeans, dan tas enggan turun dari mobil, namun akhirnya dia menginjakkan kaki masuk ke gedung lembaga antirasuah yang kini dipimpin Agus Rahrdjo cs.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com, sebenarnya ada tiga orang lagi yang terjaring OTT telah tiba di Gedung KPK. Namun, kedatangannya luput dari perhatian awak media, karena masuk dari pintu belakang gedung berwarna merah putih itu.  Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar OTT semalam. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa operasi itu digelar di Bengkulu dan Bogor.

"Benar OTT kita lakukan mulai dari kemarin malam di Bengkulu dan Bogor," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/9).  Adapun transaksi yang berhasil dibongkar KPK itu diduga terkait pemberian hadiah atau janji kepada aparat penegak hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Tipikor Bengkulu. Namun kata Febri, rinciannya akan disampaikan pimpinan KPK dala konferensi pers petang atau malam nanti bersama Mahkamah Agung (MA).

Dalam OTT di Bengkulu dan Bogor tersebut, KPK mengamankan tujuh orang. Sebagian dari mereka masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut dan siang ini akan dibawa ke Jakarta. Dalam waktu 24 jam, status mereka pun akan ditentukan. "Ada sekitar tujuh orang dari informasi yang kita dapatkan," tutur Febri. (dna/JPC)

Sumber: