Gedung BLK Rejang Lebong akan Dibangun tahun 2018

Gedung BLK Rejang Lebong akan Dibangun tahun 2018

CURUP, CE - Niat Pemkab Rejang Lebong untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan cara memberikan keterampilan kursus kepada pemuda/i akan terealisasi. Ini setelah dilakukan pengajuan pembangunan fisik gedung Balai Latihan Kerja (BLK) pada APBD tahun 2018 mendatang. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Nakertras) Dwi Purnamasari Ssos, Jumat (3/11) kemarin.

"Kita sudah menyiapkan lahan yang berada dikecamatan Bermani Ulu Raya, dan tinggal lagi pembangunan gedung," katanya.

Kendati demikian nantinya pembangunan yang diperlukan akan dilakukan secara bertahap ditahun - tahun berikutnya, sembari juga dengan menambah mata kursus lainya. Karena untuk tahun depan sendiri hanya akan ada dua terlebih dahulu yang akan dikembangkan yakni otomotif dan juga tata busana, dengan pralatan kegiatan kursus diajukan kepada pusat. "Bangunan dan lahan dari kita alat kita akan ajukan proposal ke ketenaga kerjaan pusat," ujarnya.

Namun seiring berjalan waktu nantinya yang akan dikembangkan untuk pelatihan, yakni Tata Boga, Tata Kecantikan, Peternakan, Pertanian, Pertukangan, dan yang lainya yang bisa direalisasikan di Rejang Lebong.

"Jika ada yang lain dan kita miliki instrukturnya maka bisa dilakukan pelatihan, karena saat ini juga kita masih kekurangan instruktur yang handal, dan memiliki sertifikat pelatihan instruktur," jelasnya.

Dikatakan Dwi maka dari itu pula saat ini pihaknya akan mengirim PNS untuk mengikuti pelatihan instruktuir BLH dijakarta selama enam bulan, dan bertugas di Rejang Lebong.

"Kita saat ini juga sedang buka, siapa saja PNS yang berminat kita akan kirimkan untuk pelatihan," terangnya.

Disamping itu pihaknya menyampaikan pentingnya mengikuti pelatihan BLK, karena sertifikat kursus BLK sendiri menjadi syarat utama untuk mengikuti bursa kerja ke luar negeri, termasuk yang saat ini untuk mengikuti diklat ke jepang, bisa mendaftar dipihaknya dengan memiliki sertifikat pelatihan BLK terlebih dahulu.

"Karena mereka sudah minta dengan syarat pelatihan ini, jika tidak maka tidak akan diterima, jangan untuk ke jepang, untuk ikut pelatihan lebih lanjut saja tidak bisa dilakukan sepeti contohnya sebelum keluar negeri ada pelatihan bahasa inggris namun jika tidak ada syarat tersebut tidak bisa mengikuti," tandasnya. (CE1)

Sumber: