Kelulusan SMA, Diwarnai Aksi Corat-coret

Kelulusan SMA, Diwarnai Aksi Corat-coret

RENNI/CE
Aksi coret mencoret anak-anak SMA di Simpang Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur.

CURUP, CE - Hari pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) menjadi momen yang sangat di tunggu- tunggu oleh siswa- siswi di Kabupaten Rejang Lebong. Namun, sangat disayangkan momen kelulusan tersebut diwarnai dengan aksi corat-coret seragam. Di sisi lain, aksi corat-coret seragam dianggap menjadi hal yang lumrah."Sewajarnya suatu kelulusan coret mencoret baju seragam itu wajar dilakukan dan tidak harus dilarang larang. Apalagi kita ini kan sudah susah payah mengikuti UN serba carut marut di tahun ini. Jadi, sah-sah saja dirayakan dengan style kami yang mencerminkan gaya anak muda," ujar salah satu siswa SMA yang enggan disebutkan namanya.

Lebih lanjut, siswa kelas tiga yang lulus tersebut mengaku pihaknya merasa menyelesaikan masa SMA selama tiga tahun dan sudah berhasil mencapai garis finish dengan baik. Serta, menurutnya aksi coret mencoret tersebut merupakan kenangan yang baik untuknya dimasa mendatang.
"Kalau mau disumbangkan sebaiknya juga yang masih lebih baru, bukan yang sudah tiga tahun dipakai. Lagi pula yang dicoret hanya satu saja sebagai kenang-kenangan. Dan, juga banyak yang sudah melakukan coret- coret ngapain juga harus marah," jelasnya.Di sisi lain, Susi (55) yang merupakan pedagang manisan di terminal Simpang Nangka mengaku ikut prihatin dengan pengumuman kelulusan yang diwarnai aksi corat-coret seragam."Sedih, kita yang melihatnya langsung mikir bagaimana gitu rasa kedua orang tua mereka sudah susah payah sekolahkan mereka. Menyekolahkannya agar menjadi orang berpendidikan bagus. Karena saya merasakan selama menyekolahkan anak saya dulu bukannya mudah cari biaya untuk sekolah dan bahkan anak saya sampai putus sekolah dan kini sudah menikah. Tapi, itulah sedih saya lihat anak-anak jaman sekarang," sampainya.Lebih lanjut, Susi menyampaikan pihaknya berharap adanya upaya pemerintah untuk lebih menfokuskan kualitas pendidikan anak sekolah. "Harapan kami pemerintah bisa menyelesaikan masalah yang sudah turun menurun ini. Takut juga gitu jangan sampai hal negatif yang tidak kita inginkan terjadi," pungkasnya. (CW2)

Sumber: