Pengelolaan Suban Diharapkan Masuk Raperda

Pengelolaan Suban Diharapkan Masuk Raperda

IST/CE
Salah satu spot pemandian air panas di Kabupaten Rejang Lebong

CURUP, CE - Menanggapi adanya korban meninggal dilokasi wisata Suban Air Panas beberapa waktu yang lalu. Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong berharap rancangan peraturan daerah (Raperda) mengenai usaha pariwisata bisa segera disahkan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Dra Upik Zamratulaini MSi.
"Sebelumnya ditempat-tempat wisata selalu kita berikan surat imbauan mengenai keamanaan, termasuk pelayanan kepada pengunjung itu sendiri. Tapi, bentuk ini masih himbauan saja. Namun, kedepannya insya allah di tahun ini Raperda yang sudah kita usulkan bisa segera disahkan. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Lebih lanjut Upik menjelaskan, didalam raperda tersebut diutamakan pelayanan. Serta, ditambahkannya pengelolaan usaha pariwisata agar selaras dengan nilai-nilai agama, kesusilaan dan kearifan lokal atau sosial budaya masyarakat. Sehingga, dampak negatif bagi masyarakat dipandang perlu diatur mengenai usaha pariwisata.
"Saat ini kan masih mengacu pada permen itu sendiri. Jadi, dengan adanya perda nanti jelas ada sanksi bagi siapa yang melanggar. Sehingga tidak menimbulkan gangguan keamanan, ketenteraman, dan ketertiban umum serta dampak negatif bagi pengujung," sampainya.
Disisi lain pihaknya juga berharap kasus tersebut tidak terulang kembali. Serta, pihaknya juga berharap pariwisata yang didirikan baik milik swasta harus ada standar keamanan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sebenarnya oariwisata bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu dapat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga. Harapannya, jangan sampai hal tersebut terulang kembali," tambahnya.
Dimana sebelumnya, terjadi korban meninggal tenggelam Fiona (9) warga Desa Pekalongan, Kecamatan Ujan Mas di kolam milik keluarga Darwis di Suban Lesung Goa Batu, Kecamatan Selupu Rejang. Serta, Surya selaku ibu korban merasa ikhlas atas kejadian tersebut dan pihaknya pengelolah mengaku bertanggung jawab mengenai kejadian yang menimpa anak kelas 3 SD tersebut. (CE3)

Sumber: