Proses Hibah Aset IAIN Masih Menggantung

CE ONLINE - Proses hibah aset gedung bangunan daerah milik Pemprov Bengkulu yang akan dihibahkan ke IAIN Bengkulu hingga saat ini masih menggantung. Pasalnya meskipun sempat melakukan pertemuan, namun pelaksanaan hibah masih belum kunjung menemui titik terang.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Sri Rejeki SH menyatakan pada prinsipnya mereka mendukung hal tersebut. Namun secara regulasi aturan hukum untuk proses hibah ini tidak bisa dilakukan sembarangan, dan hingga saat ini masih dicarikan bagaimana kebijakan terbaiknya.
"Saat ini kita masih mempelajari, mengkaji, mencermati dan melihat dilapangan kondisinya bagaimana. Kita juga perlu melihat dari aspek berapa anggaran yang sudah dikeluarkan oleh Pemda. Kemudian kita lihat juga tujuan hibah, lalu kita lihat feed backnya, dan manfaatnya apa," ungkapnya.

Namun disampaikan terkait hal tersebut, Sri menyebutkan pada dasarnya mereka sudah mempelajari dari pengajuan proses hibah dan sudah dikaji. Akan tetapi saat ini, pihaknya masih mencari kebijakan yang terbaik.
"Kami mendukung hibah ini, karena secara tidak langsung akan menunjang kemajuan dunia pendidikan kita di provinsi Bengkulu. Tapi tetap harus sesuai regulasi yang ada," katanya.

Namun, Sri juga mempertanyakan bagaimana sebenarnya tujuan atau itikad baik dari IAIN Bengkulu atas dihibahkannya aset daerah itu nanti. Apa kontribusi selain secara sosial untuk kemajuan pendidikan dan peningkatan status IAIN Bengkulu menjadi UIN Fatmawati Sukarno.

Sedangkan terkait soal IAIN dikejar untuk proses peningkatan statusnya menjadi UIN itu menurut Sri tidak ada masalah. Itu tidak akan terganjal karena hibah ini, karena sudah ada kesepakatan awalnya.
"Hanya saja kita sekarang mau lihat, idtikad dari kita pemerintah Provinsi Bengkulu sudah ada. Namun itikad baik dari IAIN bagaimana untuk Pemda Provinsi. Bisa saja nanti diberikan pendidikan kuliahnya gratis bagi masyarakat tidak mampu oleh IAIN Bengkulu," pungkasnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: