Audit Proyek SMI Libatkan APIP

CE ONLINE - Meski telah terjadi pemutusan kontrak kerja antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan dua perusahaan masing masing, PT.Bayu Inti Pelangi dan peningkatan yang mengerjakan proyek pembangunan jalan Paket II Cinto Mandi-Langgar Jaya-Damar Kencana senilai Rp.18,5 miliar dan PT. Sarana Multikarta Indonesia untuk pengerjaan jalan Renah Kurung-Batu Bandung Rp 12, 7 miliar.

Dikatakan Kadis PUPR Rudi Andi Sihaloho, ST bahwa permasalahan tersebut belum berakhir. Pasalnya ditegaskan Rudi, terjadi hitungan progres pekerjaan yang dilakukan PUPR dan pihak kontraktor, yang berujung pada belum bisanya dilakukan pembayaran terhadap pekerjaan tersebut.
"Kita bayar, tapi tapi belum bisa sekarang, karena ada selisih hitungan progres pekerjaan yang kami lakukan dan yang juga mereka lakukan," ungkap Rudi.

Untuk menyamakan hitungan agar ditemukan angka yang wajib dibayarkan pihaknya. Tegas Rudi, PUPR Kepahiang, akan melibatkan Aparat Pengawasan Interen Pemerintah (APIP).
"Sekarang ini kami minta bantuan APIP untuk sama dan kita hitung ulang agar ditemukan kesesuaian dari progres kerja mereka," ujarnya.

Dijelasnya untuk link pekerjaan pembangunan jalan Paket II Cinto Mandi-Langgar Jaya-Damar Kencana senilai Rp.18,5 miliar dari hitungan pihaknya baru terealisasi 20 persen sementara hitungan dari pihak kontraktor sudah diangka 30 persen, sedangkan untuk link Renah Kurung-Batu Bandung hitungan PUPR diangka lebih kurang 30 persen, sedangkan hitungan kontraktor diangka 60 persen.
"Maka itu kita butuh APIP untuk bisa sama sama kita hitung ulang lagi, agar bisa klop nanti, dalam kita lakukan pembayaran," ungkap Rudi.

Ditambahkan Rudi hasil hitungan APIP juga nanti menjadi dasar PUPR Kepahiang untuk mengajukan penarikan pinjaman dari PT SMI. (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: