KAHMI Kecam Pernyataan Menag RI, Suara Azan Dianalogikan Dengan Suara Anjing

KAHMI Kecam Pernyataan Menag RI, Suara Azan Dianalogikan Dengan Suara Anjing

CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Beredarnya video pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara azan dengan suara longlongan anjing belakangan ini mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Presidium KAHMI Rejang Lebong.

Melalui Koordinator Presidium KAHMI Edy Irawan, meminta Manag Yaqut Cholil Qoumas, untuk menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh umat muslim di Indonesia.

Karena menurut Edy Irawan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Rejang Lebong ini, jika pernyataan itu telah menyakiti dan melukai hati masyarakat muslim Indonesia.
"Tidak sepantasnya, seorang menteri apa lagi itu Menteri Agama menyampaikan pernyataan demikian (Suara Azan sama dengan gonggongan anjing, red)," sampai Edy.

Dikatakannya, suara azan merupakan kalimat Allah yang diagungkan dan disucikan bagi umat islam dimana saja berada.
"Selama ini kan tidak pernah ada masalah dengan suara azan, tapi yang menjadi masalah pernyataan dari Menag itu," ujarnya.

Karena dianggap Edy, pernyataan Menag RI yang menyamakan suara azan dengan suara gonggongan anjing, dianggap tidak pantas dan melukai perasaan Umat Islam. Edy meminta Menag untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia.
"Kita mengecam pernyataan itu, dan meminta Manag RI untuk meminta maaf kepada umat muslim," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua HMI Cabang Curup, Panji Sultansyah, yang menyampaikan jika perumpamaan yang disampaikan Manag RI Yaqut Cholil Qoumas tidaklah pantas disampaikan seseorang setingkat menteri.
"Kita disini sebagai seorang muslim tentu tidak terima dengan perkataan yang disampaikan oleh Menag, bahwasannya sanggatlah tidak pantas dari seorang menterian mengatakan hal yang tidak pastas tersebut," ujar panji.

Kemudian dirinya menambahkan terkait hal itu, harapanya Menag RI bisa lebih teliti lagi dalam penggunaan kata sehingga tidak menimbulkan kontrovesi di masyarakat.

Disisi lain Pimpinan Muhammadiyah Rejang Lebong, Dr. H. Lukman Asha, M.Pd I, pun buka suara dalam menanggapi pernyataan Menag RI tersebut. Menurutnya, tidak seharusnya pernyataan semacam itu keluar dari ucapan seorang Menag, pernyataan yang menganalogikan suara adzan dengan suara suara gonggongan anjing itu berlebihan dan salah menempatkan.
"Saya rasa pernyataan itu tidak pas pada tempatnya, dimana suara merdu adzan umat Islam dibandingkan dengan suara hewan (anjing)," ucapnya.

Lukman melanjutkan, dinilai dari sudut pandang manapun, suara lantunan adzan jelas terdengar sangat indah dan merdu oleh telinga. Sehingga sangat tidak pas apabila membandingkan suara adzan dengan suara hewan (anjing).
"Saya tentu tidak setuju dengan statement beliau, seharusnya beliau bisa memberikan perumpamaan yang lain yang lebih halus dan tidak terlampau jauh dari suara adzan," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Menjelis Ulama Indonesia (MUI) Rejang Lebong, Mabrursyah, S.Pd I S.IPI MHI tidak mau memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Ketua MUI meminta masyarakat agar menonton videonya secara utuh dan lengkap, sehingga tidak timbul asumsi yang tidak-tidak atau berlebihan.
"Lihat versi lengkapnya, dan mohon jangan digoreng," singkatnya. (CE9/CW1)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: