Hewan Ternak Mati Akibat PMK Bertambah

Hewan Ternak Mati Akibat PMK Bertambah

ARI/CE Peternak saat tunjukkan lokasi penguburan kerbaunya yang mati akibat PMK--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Peternak di Kabupaten Rejang Lebong (RL) mulai diinggap rasa  khawatir akan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang hewan ternak seperti, sapi, kambing dan kerbau.

Pasalnya hingga saat ini hewan ternak yang mati akibat PMK terus bertambah, sebagaimana diketahui hingga kemarin sedikitnya sudah ada 7 ekor hewan ternah berupa sapi dan kerbau yang diketahui mati akibat serangan PMK.

BACA JUGA :  Aborsi Berujung Maut, Pegawai BUMN Masuk Bui, ASN dan Mahasiswa Ikut Terlibat 

Seperti yang disampaikan Rohim (52) salah seorang peternak kerbau dan sapi di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup, yang terpaksa  harus menguburkan hewan ternaknya yang mati diakibatkan oleh serangan PMK.

Dikatakannya, penguburan dilakukan atas dasar khawatir apabila dikonsumsi malah membuat masalah pada kesehatan dan juga takut terus menyerang pada hewan ternaknya yang lain.

BACA JUGA :  Polisi Isyaratkan Masih Ada Tsk Lain, Dari Kasus Aborsi Berujung Maut 

"Baru ini kerbau kami ada yang mati akibat PMK, sebelumnya kerbau kami diketahui PMK, tidak mau makan dan tidak bertenaga. Memang tidak sempat dilakukan pemotongan dan kami juga khawatir takut untuk mengkonsumsinya, hingga dibiarkan mati dan telah kami kubur," kata Rohim.

Sambung Rohim, upaya menguburkan kerbau yang baru berusia 1 tahun tersebut juga atas perintah pemilik kerbau, sebab Rohim hanya sebagai pemelihara saja.

BACA JUGA :  Oknum ASN Terlibat Aborsi, BKD PSDM Belum Terima Laporan Resmi 

Lanjutkannya, sebelum kerbau itu mati, dirinya sudah melakukan pengobatan dengan menyuntikan antibiotik dan memberikan multivitamin dengan harapan kerbau tersebut bisa sembuh. Namun menurutnya, kemungkinan belum rezeki sehingga kerbau tersebut mati terkujur kaku di area perkebunan.

"Mau bagaimana lagi, itu artinya belum rezeki dan harus bisa bersabar," ujarnya.

Sementara itu, dokter hewan pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan RL, drh Wenny Haryanti mengatakan, apabila ditemukan ada hewan ternak yang mati akibat terjangkit PMK sangat dianjurkan untuk dikubur dan bukan untuk dikonsumsi.

"Kalau ternaknya mati karena PMK, ya baiknya langsung saja dikuburkan," katanya.

BACA JUGA :  Penyidik Tunggu Hasil Labfor Kasus Tindak Pidana Aborsi 

Wenny melanjutkan, terkecuali sebelum ternak itu benar-benar mati dilakukan pemotongan paksa itu tidak mengapa jika ingin dikonsumsi.

Sambungnya, tapi dengan catatan daging hewan tersebut harus dimasak dengan benar hingga matang dan menyingkirkan seluruh bagian yang terkena PMK.

"Kalaupun juga harus dikonsumsi, bagian kepala dan kaki, sebaiknya jangan dikonsumsi," tukasnya.

Sumber: