Open AI Siap Ambil Alih Chrome Jika Google Terpaksa Jual?

Open AI Siap Ambil Alih Chrome Jika Google Terpaksa Jual?--
CURUPEKSPRESS.COM - Dalam sebuah sidang pengadilan yang mengungkap praktik monopoli Google, OpenAI telah menyatakan kesiapannya untuk membeli browser Chrome. Pernyataan ini disampaikan oleh Nick Turley, kepala produk ChatGPT, saat bersaksi di hadapan Departemen Kehakiman AS. Sidang ini bertujuan untuk menentukan sanksi yang tepat atas tindakan anti-persaingan Google di pasar mesin pencari.
Departemen Kehakiman AS sebelumnya memenangkan gugatan antitrust terhadap Google, yang dinyatakan telah mendominasi pasar pencarian secara ilegal. Pengadilan kini mempertimbangkan sanksi struktural, termasuk kemungkinan penjualan Chrome, yang merupakan browser paling dominan di dunia. Penjualan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pesaing lain dan menciptakan pasar yang lebih kompetitif.
BACA JUGA:TikTok Luncurkan Fitur Ulasan Lokasi? Siap Saingi Google Maps!
BACA JUGA:Google Terbukti Monopoli Bisnis Iklan Digital! Ini Dampak dan Implikasinya
Dalam kesaksiannya, Turley menjelaskan bagaimana dominasi Google menghambat inovasi dari perusahaan seperti OpenAI. Dia mengungkapkan bahwa OpenAI pernah meminta akses ke data pencarian Google untuk meningkatkan layanan SearchGPT, namun permohonan tersebut ditolak. Menurutnya, akses ke data real-time Google akan memungkinkan mereka mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih cepat.
OpenAI juga menghadapi tantangan besar dalam bersaing dengan Google, yang memiliki pengaruh kuat di industri teknologi. Turley mencatat bahwa Google telah menjalin kontrak eksklusif dengan produsen perangkat seperti Samsung dan Apple, yang semakin memperkuat posisinya di pasar. Taktik ini dianggap oleh Departemen Kehakiman sebagai langkah yang menghambat kompetisi.
BACA JUGA:Yuk Simak! Ini 5 Cara Google Maps Mendeteksi Kemacetan Lalu Lintas dengan Akurat
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Iklan Mengganggu di Google Chrome Android
Sementara itu, OpenAI sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan browser baru yang dapat bersaing dengan Chrome. Mereka telah merekrut mantan pengembang utama Chrome untuk memperkuat tim pengembangan mereka. Langkah ini menunjukkan ambisi OpenAI untuk menciptakan alternatif yang lebih baik di pasar yang dikuasai Google.
Keputusan akhir mengenai sanksi terhadap Google akan diumumkan pada Agustus mendatang. Sementara itu, OpenAI terus berupaya untuk memposisikan diri sebagai pesaing yang layak, dengan harapan dapat menawarkan inovasi dan pengalaman pengguna yang lebih baik dalam dunia peramban internet.
Sumber: