Dua Tunggal Indonesia Tumbang di Japan Open 2025

Aksi Georgia dan Jonatan di Japan Open 2025.-Ist-
CURUPEKSPRESS.COM - Pada turnamen Japan Open 2025 atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dipaksa angkat kaki oleh wakil tuan rumah, Riko Gunji dengan dua set langsung, 10-21 dan 12-21. Jorji sapaan akrabnya sudah menepi selama hampir dua bulan hingga mengaku senang dapat berkompetisi kembali meskipun tak sesuai harapannya.
"Permainan saya sama sekali belum baik, di sisi lain lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan," ungkap Jorji dalam keterangan resmi PBSI.
Sejak awal April, Gregoria tidak dapat bertanding setelah berpartisipasi dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) yang diadakan di Ningbo, China, di mana perjuangannya berakhir di babak kedua.
BACA JUGA:Barcelona Rekrut Winger 19 Tahun Asal Swedia
BACA JUGA:Jonatan Gagal di Babak Pertama Event Japan Open 2025
Juara dunia junior 2017 itu kemudian mengalami vertigo, yang mengakibatkan ia mengundurkan diri dari skuad untuk Piala Sudirman 2025.
Akibatnya, ia tidak dapat berpartisipasi dalam beberapa ajang penting, termasuk Indonesia Open.
"Selain fisik yang masih jadi catatan, tadi di lapangan saya merasa ketika kondisi tertekan saya tidak bisa menjadikan itu sebuah pacuan malah justru terbawa suasana, agak panik dan tidak bisa kontrol," Pebulu tangkis asal Wonogiri itu dijadwalkan berlaga di ajang BWF China Open Super 1000 pekan depan.
"Ketika tampil jelek minggu ini, pasti minggu depan saya harus tampil lebih baik dan saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan selama di sini jelang China Open saya akan dimatangkan lagi,"Kekalahan Gregoria mengakibatkan tim tunggal putri Indonesia diwakili oleh Putri Kusuma Wardani yang dijadwalkan bertanding besok menghadapi pemain tuan rumah, Natsuki Nidaira.
BACA JUGA:Fajar/Fikri Turun Dadakan di Japan Open 2025
BACA JUGA:Chelsea Bidik Karim Adeyemi Meski Belum Ada Sinyal Hengkang
Sebelumnya, unggulan keempat harus tumbang atas wakil Jepang Kenta Nishimoto dengan stret set, 13-21 dan 12-21. Jojo sapaan akrabnya merasa bahwa dirinya banyaknya melakukan kesalahan meskipun sudah mempunyai persiapan yang matang untuk ajang berlevel Super 750 BWF.
Sumber: