CE ONLINE - Pada APBN tahun 2021 ini, Kementerian PUPR mendapatkan porsi anggaran sebesar Rp 149,8 triliun untuk pembangunan di Indonesia. Di sisi lain, dalam hal ini Provinsi Bengkulu dibawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu DR H Rohidin Mersyah menjadi salah satu daerah yang mendapatkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Major Project dan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2024.
Ada 5 project pembangunan strategis yang akan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu. Diantaranya mencakup pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bengkulu-Curup-Lubuk Linggau, pembangunan jalan Trans Pulau Enggano, pengembangan pelabuhan di Enggano, pengembangan Bandara Enggano, update progress Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Bengkulu Tengah.
Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah mengatakan percepatan pembangunan ini akan memberikan pengaruh positif pada berbagai sektor. Kelancaran transportasi akan memudahkan akses logistik, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menunjang geliat pariwisata di Bumi Rafflesia.
"Begitupun dengan keberadaan SPAM yang tentu akan mencukupi ketersediaan air minum untuk masyarakat Bengkulu," sampainya usai mengikuti Penandatanganan Kontrak Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun Anggaran 2021, Jumat (15/1) kemarin.
Dedy menyebutkan, sebelumnya presiden menegaskan kepada Kementerian PUPR dan pihak terkait termasuk dalam hal ini juga pemerintah daerah untuk mendukung percepatan pembangunan di tahun 2021. Percepatan pembangunan ini juga terkait dengan pemulihan ekonomi pasca dilanda pandemi Covid-19.
"Kita berharap ekonomi segera membaik, apalagi vaksin juga sudah ada, mudah-mudahan semua segera pulih seperti sedia kala," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta agar anggaran pembangunan di Kementerian PUPR dapat memberikan dampak multiplier effect bagi industri konstruksi. Apalagi pada APBN tahun 2021, Kementerian PUPR mendapatkan porsi anggaran yang terbesar, sangat besar, nilainya Rp 149,8 triliun.
"Saya ingin mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini harus memiliki dampak yang signifikan, memberikan daya ungkit bagi ekonomi kita, membuat sektor konstruksi nasional bergeliat kembali," ujar Jokowi.
Presiden meyakinkan, bergeraknya kembali sektor konstruksi di Indonesia tidak hnya memberikan kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tapi juga akan memberikan multiplier effect yang luas bagi industri yang terkait dengan konstruksi.
"Saya mengingatkan kepada seluruh jajaran Kementerian PUPR, di tahun 2021 kita harus bekerja lebih cepat lagi. Dengan bekerja lebih cepat maka kita bisa memberikan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi," singkatnya. (CE2)
Ingin Langganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651