CE ONLINE - Pos Balai Pemasyarakatan (Bapas) Curup, mencatat bahwa selama tahun 2020 ada 13 warga binaan pemasyarakatan (WBP) kembali berulah selama menjalani proses asimilasi. Hal ini seperti disampaikan Pembimbing Kemasyarakatan Muda Pos Bapas Curup, A Mihardi.
"Tahun 2020 lalu, diketahui ada sekitar 280 WBP yang menerima program asimilasi. Namun diketahui, dari jumlah tersebut 13 WBP diantaranya kembali berulah lagi," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/2) kemarin.
Menurut Mihardi, ketiga belas WBP berulah tersebut ada yang berulah dengan kasus sama. Seperti sebelumnya kasus narkoba kemudian berulah lagi dengan kasus narkoba. Namun juga ada WBP yang sebelumnya terlibat kasus narkoba, namun kemudian melakukan tindak pidana kejahatan lain diluar narkoba.
"Dengan itu, terhadap ketiga belas WBP tersebut harus kembali masuk ke dalam Lapas. Dengan ketentuan WBP tersebut harus menjalani sisa masa hukuman serta ditambah dengan hukuman terhadap kasus baru," sampainya.
Lanjut Mihardi, bahwa ketiga belas WBP tersebut bukan hanya dari Kabupaten Rejang Lebong saja, namun juga dari Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong.
"Sebenarnya pembinaan sudah kita lakukan, namun masih ada yang kembali berulah. Oleh karena itu, untuk tahun 2021 ini kita akan memperketat dan meningkatkan pengawasan terhadap para WBP yang mendapatkan program asimilasi. Selain itu, karena personel kita terbatas maka pengawasan juga kita dibantu oleh Pihak Kejaksaan masing-masing wilayah," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Curup, Heri Azhari BcIP S Sos mengatakan bahwa 13 WBP yang kembali berulah tersebut diakuinya tidak terlalu signifikan. Karena selebihnya, program asimilasi yang dilakukan berhasil. Bahkan WBP berulah itu bukan hanya terjadi di dalam Bersambung …
Baca selengkapnya di Koran Harian Curup Ekspress edisi Selasa, 9 Februari 2021
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: