Prediksi berikutnya adalah smartphone elbow, yakni kondisi siku berbentuk 90 derajat, disebabkan oleh posisi khas lengan saat memegang dan menggunakan smartphone, baik untuk penggunaan umum atau selama melakukan panggilan telepon.
- Leher tebal
Postur Mindy juga memperlihatkan efek teknologi pada leher yang memunculkan kondisi baru yakni leher yang menebal.
Mereka menyebutnya dengan istilah "tech neck."
- Tengkorak lebih tebal
"Kita semua tahu teknologi dapat mengalihkan otak kita dari pekerjaan penting, tetapi apakah itu memiliki kerusakan permanen pada otak Mindy?," tulis mereka.
Berdasarkan penelitian mereka yang berpusat pada smartphone, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa radiasi frekuensi radio yang dipancarkan dari smartphone dapat menyebabkan implikasi kesehatan yang serius ketika terkena otak dan tengkorak.
- Otak lebih kecil
Mereka menambahkan, perubahan berikutnya pada penampilan Mindy yang tidak terlihat dengan mata telanjang adalah mengecilnya otak.
"Manusia mungkin akan mengembangkan tengkorak yang lebih tebal, tetapi jika satu teori ilmiah dapat dipercaya, teknologi juga dapat mengubah ukuran otak kita," kata mereka.
- Kelopak mata kedua
Prediksi paling aneh dari bentuk tubuh Mindy mungkin pada kelopak matanya.
Peneliti memperkirakan orang-orang di masa depan punya kelopak mata kedua.
"Satu area yang belum banyak orang sentuh adalah mata. Penelitian terkait intensitas menatap layar yang menyebabkan sakit kepala, ketegangan mata, dan bahkan kebutaan, menjadi alasan tubuh Mindy terlihat seperti ini," tulis peneliti.
BACA JUGA:MIM 10 Karang Anyar Targetkan Peningkatan Mutu dan Kualitas
Menurut Kasun Ratnayake dari University of Toledo, ia memperkirakan bahwa perkembangan evolusioner radikal pada mata dapat terjadi sebagai respons membatasi paparan jumlah cahaya berbahaya pada mata kita.
"Manusia dapat mengembangkan kelopak mata bagian dalam yang lebih besar untuk mencegah paparan cahaya yang berlebihan, atau lensa mata mungkin berkembang secara evolusioner sehingga menghalangi cahaya biru yang masuk. Namun cahaya panjang gelombang tinggi lainnya seperti hijau, kuning atau merah masih bisa menembusnya," ujarnya.