Muslimin mengatakan bahwasanya pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar cabai yang ditanamnya tersebut tidak mengalami kebusukan di tengah musim hujan ini, akan tetapi sampai sekarang pihaknya belum mempunya solusinya.
"kami sudah menggunakan berbagai macam obat dan pupuk yang disarankan untuk mengatasi kebusukan buah di saat musim hujan, akan tetapi sejauh ini masih belum bisa kami atasi," ungkapnya.
Muslimin mengatakan bahwasanya dengan kondisi curah hujan yang sudah terjadi sejak sebulan terakhir tentulah sangat merugikan bagi para petani sayuran, karena dapat mengakibatkan kebusukan pada buah, rontoknya bunga sebelum menjadi putik, dan permasalah tersebut juga dipengaruhi oleh tingginya harga pupuk yang saat ini di jualan di pasaran yang menambah deretan panjang kerugian yang dialami petani tersebut.
BACA JUGA:Wabup Kepahiang Warning ASN Nambah Libur, Pastikan Ada Sanksi
BACA JUGA:Siap-siap! Tahun Ini Ada Sensus Pertanian
"Saat ini kami berharap kepada pihak pemerintah agar bisa memikirkan nasib wong cilik seperti kami ini, yang hanya bisa mengandalkan hasil dari pertanian dan perkebunan, jadi kalau bisa harga pupuk sekarang ini di rendahkan, ataupun diberikan subsidi pupuk bagi petani," pungkasnya.