Hanya saja faktanya, jika 24 orang yang dianggap penting tersebut tak diberi gaji, maka mereka akan marah-marah dan mengungkit jasanya.
BACA JUGA:BPKD Siap Bayarkan Tunggakan Siltap
BACA JUGA:WBP Capai 700 Orang, KPU Siapkan 3 TPS di Lapas
"Seharusnya hal tersebut jadi tanggung jawab saya pribadi untuk menggaji mereka. Namun nyatanya saya tidak memiliki uang untuk hal tersebut. Sehingga kami perangkat desa bersepakat, untuk memberikan gaji mereka melalui sumbangan dari perangkat desa yang aktif," sampai Riska.
Sementara berkenaan dengan pemotongan BLT yang dituduhkan masyarakat kepadanya. Dirinya menegaskan bahwa Pemdes tidak pernah memotong uang BLT yang diterima.
Hanya saja memang setiap penerimaan BLT masyarakat selalu sumbangan sukarela untuk melaksanakan kurban.
Sementara itu untuk uang kas masjid yang katanya sebanyak Rp 40 juta, itu sejak awal jumlahnya hanya Rp 29 juta, dan semuanya juga sudah digunakan untuk pembangunan gapura masjid.
BACA JUGA:LPPD Ditunggu Hingga Maret
BACA JUGA:Bupati Sorot Program BKK
Dimana dirinya mengatakan, untuk pembangunan gapura saja menghabiskan anggaran sebanyak Rp 35 juta.
"Kami tidak pernah memotong secara langsung BLT yang diterima warga. Namun kami memungut sumbangan sukarela dari warga untuk pembelian hewan kurban. Itupun semuanya sudah disepakati warga secara musyawarah bersama. Dan saya juga tidak pernah mengancam akan mempersulit urusan warga jika mereka tidak sumbangan sukarela. Namun jika kedepannya warga tidak setuju lagi dengan hal tersebut, kita akan mengadakan musyawarah lebih lanjut untuk membahas hal tersebut," tegasnya.
Lebih lanjut berkenaan dengan pembelian seragam ibu-ibu Germas tambah Riska, dirinya sedang memproses hal tersebut.
Dimana dirinya memastikan, bulan Maret mendatang semua seragam selesai.
BACA JUGA:Dua Pembunuh IRT Ditangkap, Ternyata Masih Tetangga Desa
BACA JUGA:Dewan Ikut Musrenbang
"Sejauh ini baru 60 orang yang kita berikan bajunya, dan masih ada sekitar 50 orang lagi yang belum dapat. Untuk itu akan kita bagikan di bulan Maret mendatang. Dimana perlu diketahui, pembelian baju tersebut pembayarannya setiap orang saya bantu 50 persen. Jadi jika memang yang bersangkutan tidak mau menunggu baju sampai, lebih baik saya kembalikan saja uang yang sudah diberikan," tandasnya.