“Saya bersama pihak Dikbud sudah turun kelokasi secara langsung untuk melihat kondisi sekolah yang bersangkutan. Dan memang kondisi sekolah masih papan, karena untuk pembangunan akses bahan dan materlial sulit masuk ke sekolah tersebut. Selain itu akses untuk menuju pasar saja terlampau jauh,” sampainya.
Diterangkan Nining, agar aktifitas dan kegiatan di sekolah itu tetap berjalan.
Mau tidak mau saat ini sekolah tersebut hanya dibangun dengan material seadanya saja.
Karena jika hanya menunggu bantuan saja, dikhawatirkan kegiatan sekolah tidak berjalan dengan baik.
“Bisa saja kita usulkan pembangunan sekolah tersebut jika memang anggarannya mencukupi. Namun jika dilihat dari kondisi yang ada, lebih baik kita manfaatkan saja dulu hal-hal yang ada disekitar desa setempat. Dan juga kita prioritaskan dahulu apa yang dibutuhkan oleh sekolah tersebut,” ungkap Nining.
BACA JUGA:
- Simak Kemeriahan 7 SD Ikuti Lomba Mendongeng
- Keren.. SDN 62 Rejang Lebong, Wujudkan Sekolah Literasi dan Kewirausahaan
Disisi lain lebih mirisnya lagi tambah Nining, karena lokasi sekolah yang terlampau jauh.
Hanya ada 1 guru dari 5 guru pengajar yang berstatus sebagi PNS di sekolah tersebut.
Itupun guru yang bersangkutan juga pulang pergi setiap hari karena takut untuk tinggal bermukim di sana.
Hal itu dikarenakan, masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga keamanan di daerah tersebut.
“Sebelumnya ada guru kita yang tinggal di sana, tapi bukannya disambut baik, malah barang-barang miliknya dicuri oleh warga setempat. Sehingga para guru yang ada tidak mau bermukim di sekitar sekolah itu dan dikhawatirkan aktifitas belajar jadi terhambat. Karena nya kami juga mengingatkan, jangan hanya pihak dikbud saja yang memikirkan kemajuan pendidikan. Tetapi perlu respon baik juga dari masyarakat,” pungkas Nining.
BACA JUGA:
- Drumband Bahana Tirta Kencana SDN 4 RL, Meriahkan Pembukaan O2SN, FLS2N Kabupaten
- 42 SD Jadi Sampel Penyakit Cacing