Orang yang depresi rentan mengalami penurunan libido, sehingga ia merasa enggan untuk melakukan aktivitas seksual atau bahkan tidak merasakan kesenangan saat berhubungan seks.
Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan anorgasmia atau kesulitan mencapai orgasme serta disfungsi ereksi.
3. Gangguan fungsi otak
Beberapa bagian otak tertentu, meliputi hipokampus dan korteks prefrontal dapat menyusut ketika seseorang mengalami depresi.
Dampak dari penyusutan bagian otak ini adalah menurunnya kemampuan mengingat, menyimpan memori, membuat keputusan, dan mengolah emosi.
4. Masalah pada jantung
Hormon stres yang dilepaskan ketika seseorang mengalami depresi dapat membuat jantung berdegup lebih cepat dan kencang.
Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung.
Salah satunya adalah penyakit jantung koroner yang bisa berakibat fatal.
BACA JUGA:
- Ekstrak Buah Delima: Salah Satu Rahasia Kecantikan Perempuan Yunani Kuno
- Benarkah Mendengarkan Musik Dapat Membuat Tidur Lebih Nyenyak? Berikut Ulasannya
5. Imunitas tubuh melemah
Depresi bisa menurunkan motivasi seseorang untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini akan membuat tubuh kekurangan energi serta mengalami penurunan imunitas.
Ketika imunitas tubuh melemah, tubuh tidak akan mampu melawan virus dan bakteri sehingga lebih rentan terserang penyakit.
Selain masalah kesehatan di atas, depresi juga dapat menyebabkan timbulnya sakit kepala, pegal-pegal atau rasa lemas, dan nyeri yang berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan.