BACA JUGA:Sejarah Zebra Cross dan Fungsinya
BACA JUGA:Alor Nusa Tenggara Timur, Objek Wisata Budaya dan Sejarah
Sejak Januari 2000 para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang baik yang berada di Kepahiang maupun yang berada di luar daerah, baik yang berada di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya bersepakat untuk mengembalikan mahkota Kepahiang sebagai Kabupaten kembali sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuklah Badan Perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK).
Sebagai tindaklanjut dari Badan Perjuangan tersebut maka secara resmi Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK) telah menyampaikan usulan pemekaran Kabupaten Kepahiang kepada Bupati Kepala Daerah Rejang Lebong, DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Gubernur Bengkulu, DPRD Propinsi Bengkulu dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.
BACA JUGA: Sejarah Hari Guru Bermula dari Kepres Soeharto
BACA JUGA:Kaya Nilai Sejarah, Legenda Batu Panco Diabadikan jadi Nama Desa di Curup
Kota Kepahiang sejak zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang pada waktu itu disebut afdeling Rejang Lebong dengan ibu kotanya Kepahiang.
Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun, Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.
BACA JUGA: Sejarah Wabah Penyakit Menyerang Kerajaan Pat Petulai, Gagal Panen dan Ternak Mati
BACA JUGA:Sejarah Batu Tri Sakti di Wisata Suban Air Panas Curup, Masih Saudara Putri Selangkah
Akhirnya dengan kesungguhan dan keikhlasan para pejuang Kabupaten Kepahiang, maka Mahkota Kepahiang yang hilang dapat direbut kembali bagai pinang pulang ketampuknya pada tanggal 7 Januari 2004 yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu.
Itulah sejarah singkat Kabupaten Kepahiang, sekian semoga membantu!!