BACA JUGA:Ini Zona Gempa Megathrust di Indonesia
Sementara Skala Richter mengukur kekuatan gempa berdasarkan data seismik, Skala Mercalli menilai dampak gempa bumi berdasarkan pengamatan langsung dan laporan dari masyarakat.
Dikembangkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902, skala ini menggunakan 12 tingkatan, dari I (tidak terasa) hingga XII (kerusakan total).
Skala ini mencakup berbagai faktor, termasuk intensitas getaran, kerusakan yang dialami bangunan, dan reaksi manusia terhadap gempa tersebut.
Misalnya, gempa yang memiliki intensitas V di Skala Mercalli dapat dirasakan oleh orang-orang, tetapi hanya menyebabkan sedikit kerusakan, sedangkan gempa dengan intensitas XII dapat menghancurkan seluruh bangunan dan meninggalkan jejak yang signifikan di lanskap.
BACA JUGA:Sering Terjadi Gempa, Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan untuk Menyelamatkan Diri Saat Gempa Terjadi
BACA JUGA:BMKG Bakal Pasang Alat Pendeteksi Gempa
Perbedaan Antara Skala Richter dan Skala Mercalli
Meskipun kedua skala ini digunakan untuk mengukur gempa bumi, ada perbedaan mendasar di antara keduanya:
1. Dasar Pengukuran: Skala Richter mengukur kekuatan gempa dari amplitudo gelombang seismik, sedangkan Skala Mercalli mengukur dampak gempa berdasarkan pengamatan langsung dan laporan masyarakat.
2. Rentang Nilai: Skala Richter adalah skala logaritmik yang tidak memiliki batas atas yang tetap, sedangkan Skala Mercalli memiliki 12 tingkat yang tetap, dari I hingga XII.
3. Fokus: Skala Richter lebih fokus pada karakteristik fisik dari gempa itu sendiri, sementara Skala Mercalli lebih fokus pada efek gempa terhadap manusia dan lingkungan.
BACA JUGA:Terkait Potensi Gempa Megathrust Enggano, BMKG Minta Masyarakat Jangan Panik!