Karat yang timbul bisa menyebar ke sistem bahan bakar dan akhirnya menyumbat aliran bahan bakar ke mesin.
Jika dibiarkan, korosi ini bisa merusak tangki bahan bakar dan menyebabkan kebocoran.
Bensin oplosan dapat menyebabkan emisi gas buang kendaraan menjadi lebih buruk karena pembakaran yang tidak sempurna.
Ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan kendaraan gagal dalam uji emisi yang kini menjadi syarat wajib di beberapa wilayah.
Selain itu, penggunaan bensin oplosan bisa mempercepat kerusakan pada sistem katalitik konverter yang bertugas mengurangi polusi.
BACA JUGA: Bahaya Menghirup Bensin yang Jarang Orang Ketahui
BACA JUGA:Pertamina Diminta Awasi Distribusi BBM, Khusus Solar dan Bensin Bersubsidi
7. Biaya Perbaikan yang Lebih Mahal
Meskipun harga bensin oplosan lebih murah, biaya perbaikan akibat kerusakan yang ditimbulkan justru jauh lebih mahal.
Overhaul mesin, penggantian komponen yang rusak, dan perbaikan sistem bahan bakar merupakan beberapa contoh biaya yang harus ditanggung.
Penggunaan bensin oplosan bisa menghemat sedikit uang di awal, tapi berisiko mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan di kemudian hari.
Menggunakan bensin oplosan bukanlah solusi hemat yang bijak.
Risiko yang ditimbulkannya, mulai dari kerusakan mesin hingga biaya perbaikan yang mahal, jauh lebih besar daripada penghematan yang didapatkan.