Selain itu, teknologi proof-of-personhood akan menjadi solusi penting untuk menghubungkan identitas unik pengguna dengan konten digital.
Hal ini akan membantu mencegah manipulasi jaringan oleh AI atau ancaman siber lainnya.
3. Stablecoin Sebagai Alat Pembayaran Utama
Stablecoin diprediksi akan semakin diadopsi sebagai metode pembayaran oleh bisnis kecil dan menengah, menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan kartu kredit.
Perusahaan besar juga diperkirakan mulai menggunakan stablecoin untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya hingga 2%.
Namun, adopsi yang meluas ini memerlukan perlindungan tambahan terhadap penipuan dan identitas, layanan yang biasanya disediakan oleh penyedia kartu kredit tradisional.
BACA JUGA:Pintu Menjadi Pelopor Perusahaan Kripto Indonesia yang Jadi Anggota Bursa oleh CFX
BACA JUGA:Panduan Lengkap Menggunakan Bybit untuk Pemula di Dunia Kripto
4. Obligasi Pemerintah Berbasis Blockchain
Obligasi pemerintah on-chain menjadi peluang baru dalam ekosistem kripto.
Dengan penerbitan obligasi berbasis blockchain, aset-aset ini dapat mendukung keuangan terdesentralisasi (DeFi) tanpa pengawasan ketat seperti pada mata uang digital bank sentral (CBDC).
Beberapa negara, seperti Inggris, sudah mulai menguji penerbitan sekuritas digital.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pada teknologi blockchain, tetapi juga menciptakan permintaan baru di pasar DeFi.