Permukaan beton cenderung lebih bising dibandingkan dengan aspal.
Ketika kendaraan melintas di atas jalan beton, suara yang ditimbulkan lebih keras dan cenderung mengganggu kenyamanan pengendara.
Karena itu, beton sering digunakan untuk jalan tol di daerah yang lebih jarang berpenduduk, di mana kebisingan bukan masalah besar.
Aspal, di sisi lain, memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik dalam hal suara.
Permukaan aspal yang lebih halus membantu mengurangi suara kendaraan, sehingga lebih disukai di area yang lebih padat penduduk atau di jalur tol yang berada dekat dengan permukiman.
7. Pembangunan dan Waktu Konstruksi
Beton membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diproses dan diperbaiki.
Setelah pengecoran, beton memerlukan waktu untuk mengeras sebelum jalan dapat digunakan.
Hal ini membuat waktu konstruksi jalan tol beton lebih lama dibandingkan dengan aspal.
Aspal jauh lebih cepat dalam hal pengerjaan. Jalan tol dengan lapisan aspal bisa selesai dalam waktu yang relatif singkat, dan lapisan aspal bisa langsung digunakan setelah pengaspalan selesai.
BACA JUGA:Komisi III Sidak Progres Jalan Tol, Dijadwalkan Hari Ini
BACA JUGA:Pemprov Harapkan Pembangunan Jalan TOL Berlanjut
Keputusan untuk menggunakan beton atau aspal pada jalan tol bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis lalu lintas, kondisi cuaca, anggaran, dan waktu pemeliharaan.
Beton lebih unggul dalam hal ketahanan beban dan durabilitas, meskipun lebih mahal dan memerlukan waktu pengerjaan yang lebih lama.