Segera Hindari Kebiasaan Orangtua Seperti ini Membuat Anak Jadi Pemberontak

Jumat 10-01-2025,16:00 WIB
Reporter : Mudrik
Editor : Desi AP

CURUPEKSPRESS.COM - Sebagai orangtua, kita tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita, termasuk dalam hal mendidik mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang baik, mandiri, dan penuh tanggung jawab. Namun, terkadang tanpa kita sadari, kebiasaan atau pola asuh yang diterapkan justru dapat memicu perasaan tidak puas, frustasi, bahkan pemberontakan pada anak. Pemberontakan anak biasanya muncul sebagai bentuk respons terhadap perlakuan yang mereka anggap tidak adil atau mengekang. Artikel ini akan mengulas kebiasaan-kebiasaan orangtua yang dapat memicu anak untuk menjadi pemberontak.

 

1. Terlalu Menuntut dan Memberikan Harapan yang Tidak Realistis

Banyak orangtua yang, dengan niat baik, menetapkan ekspektasi yang tinggi terhadap anak mereka. Harapan agar anak selalu berprestasi di sekolah, tampil sempurna, atau mencapai standar tertentu dalam berbagai bidang bisa sangat menekan. Ketika anak merasa tidak mampu memenuhi harapan tersebut, mereka dapat merasa frustasi dan mulai memberontak sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Anak merasa tertekan karena merasa tidak pernah cukup baik di mata orangtua.

BACA JUGA:Alasan untuk Tidak Menjadi Orangtua yang Terlalu Permisif

BACA JUGA:Strategi Orangtua untuk Meningkatkan Harga Diri Anak

 

2. Kurangnya Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang buruk atau terputus antara orangtua dan anak bisa memicu rasa frustrasi. Ketika orangtua cenderung mengabaikan pendapat atau perasaan anak, anak merasa tidak dihargai. Anak yang merasa tidak didengarkan seringkali akan berusaha untuk mendapatkan perhatian dengan cara-cara yang lebih dramatis, termasuk pemberontakan.

 

3. Menggunakan Kekerasan Verbal atau Fisik

Salah satu kebiasaan orangtua yang paling merusak adalah penggunaan kekerasan, baik itu verbal maupun fisik. Kata-kata kasar atau tindakan fisik yang keras, meskipun terkadang dilakukan dengan niat mendisiplinkan, justru akan menciptakan ketakutan dan kebencian pada anak. Anak yang sering dihukum dengan cara ini cenderung menjadi lebih tertutup, kurang percaya diri, dan bahkan bisa memberontak untuk mencari cara untuk melawan ketidakadilan yang mereka rasakan.

BACA JUGA:Cara Mengajak Orangtua untuk Memulai Gaya Hidup Sehat

BACA JUGA:Penyesalan yang Sering Dialami Orangtua Terhadap Anak

 

Kategori :