KEPAHIANG, CE - Pihak pondok pesantren (ponpes) Darussalam Kabupaten Kepahiang, angkat bicara terkait dengan tindakan asusila yang dilakukan salah satu santrinya. Disisi lain kasus asusila berupa sodomi ini menjadi buah bibir dikalangan masyarakat Kabupaten Kepahiang.
Kepala Madrasah Aliyah (MA) Ponpes Darusallam, Ustd Ahmad Nurhayanti saat diwawancarai CE menyampaikan, pelaku tindak asusila AD (17) merupakan merupakan salah satu santri berprestasi. Hanya saja tindakan asusila yang dilakukannya kepada inisia Bujang (12) belum diketahui motifnya. "Memang benar pelaku berinisial AD adalah salah satu santri di pondok ini, begitu juga korban juga salah satu santri disini," sampai Ust Nur sapaan akrabnya. Ia mengatakan pihaknya sangat shock atas kejadian ini, terlebih kejadian terjadi dilingkungan Ponpes. "Kami pihak Ponpes sangat shock atas kejadian ini, karena kami sangat tidak menyangka pelak melakukan hal tersebut," terangnya. Diakuinya sebelum kejadian asusiala ini, pelaku merupakan salah satu santri yang memiliki jiwa kepemimpinan, supel dan terkenal ramah. Bahkan dengan prestasi dibidang tilawah. "AD ini dipilih sebagai ketua angkatan 10. Bahkan merupakan santri yang ramah, supel, dibidang tilawah lumayan berprestasi bahkan sempat ikut lomba mengaji tingkat Provinsi," bebernya. Namun, lanjut Ust Nur, semua itu tidak diduga setelah kejadian penyimpanan seksual yang dilakukan pelaku terhadap korban Bujang yang merupakan santri Madrasah Tsanawiyah. "Kami sangat tidak menduga ini bisa terjadi dilingkungan ponpes,padahal pengawasan terhadap santri cukup ketat. Namun kita tidak bisa menyalahkan siapapun. Ini diluar dugaan pihak ponpes," pungkas Ustd Nur. Disampaikan pula oleh Ustd Nur bahwa usai kejadian ini pihak Ponpes secara penuh menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian. Bahkan pihak Ponpes akan meningkatkan pengawasan terhadap santri di asrama. "Setelah kejadian ini menjadi cambuk dan pelajaran bagi kami pihak ponpes,kami serahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian,kedepannya pengawasan terhadap santri - santri di asrama akan ditingkatkan," imbuh Ust Nur. Berdasarkan informasi asrama putra tingkat Madrasah Tsanawiyah ada 14 kamar dimana setiap 1 kamar terdiri dari 20- 25 orang santri putra, sedangkan asrama putra tingkat Madrasah Aliyah ada 5 kamar yang terdiri dari 20-25 orang santri. Disisi lain unit PPA Polres Kepahiang terus melakukan penyelidikan bahkan Satgas PPA sempat mengunjungi pelaku maupun korban untuk diberikan pengarahan dan bimbingan mental. "Sudah ada satgas PPA yang mendatangi polres untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada Korban maupun pelaku," ujar Kapolres Kepahiang AKBP Ady Savart Penataran Simanjuntak SH SIk melalui Kanit PPA Brigpol Titin Kartini.(CE3)Pelaku Sodomi, Santri Berprestasi
Jumat 10-02-2017,13:11 WIB
Editor : Curup Ekspress
Kategori :