CE ONLINE - Pandemi Covid 19 melululantahkan berbagai sektor termasuk Perpustakaan. Perpustakan kini semakin sepi dari kunjungan para pemustaka. Sistem pembelajaran langsung harus diganti dengan sistem online.
Dampak langsung juga terjadi pada Perpustakaan Desa (Perpusdes) yang ada dan tersebar di desa-desa di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Dodi Syahdani, S.Sos M.Si kepada wartawan, Kamis (7/10) kemarin.
"Oleh karena itu masyarakat kini secara keseluruhan beralih ke media sosial, internet, e-book dan sebagainya. Ketimbang datang langsung ke perpustakaan," sampainya.
Dirinya mengatakan bahwa, jangankan Perpustakaan Desa yang bisa dikatakan sepi atau mati suri, perpustakaan induk pun mengalami hal yang sama.
"Anggaran dari dinas kita untuk desa memang telah dipangkas. Sekarang ini kegiatan yang masih berjalan itu dari dinas provinsi, seperti lomba bertutur, lomba perpustakaan terbaik desa, lomba perpustakaan terbaik tingkat SMA. Tingkat SMA kita nyaris dapat, kita ada di peringkat ketujuh se-Indonesia," katanya.
Dijelaskannya, untuk menguatkan perpustakaan desa agar tetap eksis di masa pandemi saat ini pihaknya tatap turun ke lapangan melaksanakan pembinaan dengan berkunjung secara langsung ke Perpusdes.
"Memang kunjungan ini tidak begitu sering, sesekali saja hanya sekedar melihat kondisi perpustakaan seperti buku-buku dan perlengkapan lainnya," jelasnya.
Pihaknya berharap keadaan ini bisa segera berakhir, dimana Covid 19 benar-benar bisa pergi dan kehidupan kembali normal seperti sebelumnya. (CW1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: