NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Jika melihat dari sisi lain, pedagang thrifthing sebenarnya membantu masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang Andriani (53) yang membuka lapaknya di Blok M Square, Jaksel.
Ia menyebut jika ia sudah terlanjur jatuh cinta dengan bisnis thrift ini, yang mana bisa membantu masyarakat kecil dengan ekonomi menengah kebawah, karena baju-baju yang dijual murah berkisar Rp 50ribuan dengan kualitas yang masih sangat layak.
"Saya berfikir usaha ini menarik, dan juga harganya ekonomis dan saya sangat cocok, terlebih juga kualitas dari baju-baju ini masih layak pakai dan bagus," ungkapnya yang dilansir dari kompas.com pada 16 Maret 2023.
Ia menambahkan, jika membandingkan dengan harga-harga baju baru dengan merk yang terpajang di mall itu sangat jauh sedangkan kualitas yang dijual hampir sama.
BACA JUGA:Mengelola Keuangan Bisnis dengan Baik Selama Bulan Puasa
"Para pekerja kan butuh ganti pakaian, nah dengan uang Rp 100ribuan sudah dapat dua lembar kemeja untuk gonta ganti," tambahnya.
Dengan adanya polemik ini, kemungkinan para penjual baju impor akan gulung tikar, sesuai dengan peraturan resmi jika Pemerintah Indonesia melarang pedagang an pakaian bekas impor.
Bisnis thrifthing sekarang hanya tinggal kenangan, atau apakah nanti akan kembali trend pada masanya?