LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong menggelar rapat koordinasi (rakor) Forum Group Discusion (FGD) sebagai langkah mencegah kekerasan anak dan perempuan di daerah tersebut.
Bupati Kopli Ansori saat membuka rakor secara resmi berharap kedepan adanya follow up seperti penyuluhan dari tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat, penggiat media sosial dan stakeholder sesuai profesi masing-masing untuk melakukan sosialisasi dalam rangka menurunkan atau menghilangkan kasus kekerasan anak di daerah tersebut.
Karena untuk mencegah hal tersebut, semua pihak harus terlibat.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Perempuan Internasional dengan Ucapan dan Tindakan untuk Memperjuangkan Kesetaraan Gender
- Bukan Petani, Ternyata Ini Profesi Pelaku KDRT di kepahiang..
“Kita mengingatkan kepada generasi muda agar selalu waspada. Selain itu orangtua, harus mengedukasi anak dan tetap memantau perkembangan anaknya,” kata Kopli.
Lebih lanjut Ia juga meminta agar kedepan adanya sarana bantuan pemulihan atau pendampingan oleh para pakar atau ahli terhadap korban kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
“Perlu ada penyuluhan di tempat yang berpotensi terjadi kasus tersebut hingga ke pedalaman hingga desa-desa,” tuturnya.
BACA JUGA:
- Kasus KDRT dan Kekerasan Anak Menurun
- Sering Ketahuan Selingkuh dan Dilarang Keluar Malam Oleh Istri, Petani Asal Pelangkian Lakukan KDRT
Ditambahkannya bahwa kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak dari pencegahan hingga pendampingan korban serta ada langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya.
“Harapan kita dengan adanya FGD ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi ada tindakan yang dilakukan. Sehingga kedepan dapat menurunkan angka kekerasan anak dan perempuan di daerah Lebong,” singkatnya.
BACA JUGA:
- Kecamatan Curup Terbanyak Kasus KDRT
- Tuntas Mei Ini, DPMD Lebong Targetkan Realisasi ADD dan DD Tahap Pertama