KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Setelah sebelumnya tercatat sebanyak 1.494 warga Kepahiang diduga menderita gejala penyakit Tuberkulosis (TBC).
Saat ini diketahui, sejak awal Januari hingga Agustus ini, jumlah masyarakat yang dinyatakan mengidap TBC ada sebanyak 123 orang.
Kepala Dinkes Kepahiang H Tajri Fauzan SKM melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Wisnu Irawan SKep mengatakan, jumlah pengidap yang dinyatakan tersebut hanya sementara.
Dan masih akan diinput lebih lanjut seiring pengecekan yang terus dilakukan oleh pihak Dinkes.
"Sejauh ini sudah tercatat 123 orang warga Kepahiang yang kita vonis mengidap TBC. Namun nampaknya, jumlah pengidap TBC akan terus bertambah mengingat potensi TBC di Kepahiang cukup tinggi," ujarnya.
Dibanding tahun kemarin lanjut Wisnu, jumlah warga yang mengidap TBC ini rentan berkurang. Karena selama tahun 2022 lalu, jumlah pengidap TBC totalnya mencapai 333 orang.
"Untuk kasus TBC sepanjang 2022 lalu tercatat sebanyak 333 orang di Kepahiang tertular," terangnya.
Selain itu dikatakan Wisnu, saat ini memang ada ribuan warga yang diklaim berpotensi menderita penyakit TBC atau mengalmi gejala TBC.
BACA JUGA:
- Berantas 1.181 Kasus TBC di Wilayah Rejang Lebong
- 1.494 Warga Idap TBC, Terbanyak di Kecamatan Kepahiang
Dimana data tersebut diambil melalui pihak Puskesmas yang ada di Kabupaten Kepahiang, yang sudah melakukan pengecekan secara langsung oleh warga yang bersangkutan.
"Hasil pengecekan, memang ada 1.494 warga terduga menderita penyakit TBC," ujarnya.
Adapun penyebab utama datangnya TBC itu sambung Wisnu, dikarenakan lingkungan padat penduduk yang kotor. Serta ventilasi milik warga yang kurang baik, serta banyaknya perokok yang ada di Kepahiang ini.
"Untuk penyebabnya itu adalah dari lingkungan, sehingga masyarakat perlu memperhatikan lebih baik dari segi kebersihan lingkungan sekitar, ataupun meletakkan ventilasi dengan baik, serta jangan merokok di ruangan tertutup," terang nya.
Disamping itu dikatakan Wisnu, upaya yang akan dilakukan pihaknya untuk mengurangi angka TBC di Kepahiang. Saat ini hanya bisa dilakukan pengobatan secara bertahap saja. Karena u tuk TBC itu sendiri, caranya adalah menjaga kebersihan dan kalau bisa tidak merokok. Selebihnya hanya tinggal pengobatan saja secara intens.
"Untuk penyakit TBC ini itu bisa diobati, tapi jika tidak didasari dengan pencegahan, usaha kita untuk mengobati tidak akan bisa mengurangi jumlah penderita TBC. Untuk itu harus dapat dicegah dengan baik," pungkasnya.