KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Tahukah kalian jika baru-baru ini dikabarkan, BPH Migas mengurangi kuota BBM subsidi jenis solar untuk Provinsi Bengkulu hingga 6,8 persen. Diketahui, pengurangan kuota solar untuk Provinsi Bengkulu terlampir dalam surat Nomor : T-499/MG.05/BPH/2023 perihal penyampaian perubahan kuota jenis BBM tertentu tahun 2023.
Perlu diketahui, pengurangan solar ini mencapai 7.007 Kl. Sehingga alokasi kuota solar Bengkulu nampaknya hanya tersisa 98.716 kl sampai akhir tahun nanti. Bahkan diketahui, pengurangan kuota solar ini, terjadi di seluruh provinsi se-Indonesia.
Akan tetapi, pengurangan di Provinsi Bengkulu menjadi yang terbesar se-Sumatera. Padahal untuk usulan sebelumnya, dialokasikan 106.000 Kl, lalu berkurang sebesar 6,8 persen atau sebesar 7.007 Kl.
BACA JUGA:Puluhan Truck Nginap di SPBU Kepahiang, Ini Penyebabnya..
BACA JUGA:BBM Naik, SPBU Dijaga Ketat Polisi
Selain itu diketahui juga, untuk usulan di tahun 2022, Pemprov Bengkulu menyampaikan usulan kuota 2023 sebesar 721 ribu KL. Namun yang diakomodir hanya 14 persen, atau 106 ribu KL. Sementara itu untuk triwulan III sudah direalisasikan 78.788 KL. Tersisa 19.928 KL hingga akhir tahun nanti.
Disamping itu, terkait pengurangan kuota solar, yang menentukan adalah BPH Migas mengacu pada kuota daerah yang diusulkan dari usulan masing-masing pemda. Sehingga pihak Pertamina nantinya, hanya akan melakukan langkah antisipasi untuk memastikan stok di SPBU.
Perlu diketahui, Pertamina bertugas menyalurkan BBM terutama untuk BBM subsidi, di antara bio solar dan pertalite. Hal itu mengacu pada kuota yang diberikan oleh BPH Migas untuk masing-masing lembaga penyalur pertamina, dalam hal ini SPBU. Sehingga terkait penyesuaian kuota solar ini, pertamina Bengkulu akan mendorong Pemprov Bengkulu agar segera bersurat ke BPH Migas, agar kuota BBM terutama solar Bengkulu bisa kembali seperti semula.