Kenali Self-Harm Prilaku Mengancam Jiwa !!!

Sabtu 14-10-2023,06:00 WIB
Reporter : Maisya Frenika
Editor : DESI AP

ENTERTAINMENT, CURUPEKSPRESS.COM - Self-harm adalah masalah kejiwaan  yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri dengan tujuan menyakiti atau merusak tubuhnya. Ini bisa mencakup berbagai tindakan fisik seperti memotong diri, membakar diri, memukul diri, atau melukai diri dengan cara lain.

Self-harm sering kali terkait dengan masalah emosional atau psikologis, dan sering digunakan sebagai cara untuk mengatasi atau mengurangi rasa sakit atau ketegangan emosional yang dirasakan oleh seseorang. 

Self harm tidak bertujuan untuk bunuh diri, melainkan hanya untuk melampiaskan emosi yang menyakitkan. Perilaku self harm sering dijadikan sebagai cara untuk membantu seseorang, mengatasi pikiran dan perasaan yang sulit.

Buruknya, perilaku apa pun yang termasuk self harm ini bisa menyebabkan cedera dan bahaya yang berisiko tinggi.

Sejatinya, gangguan kecemasan (kompulsif) self harm serupa dengan gangguan psikologis seperti obsesif compulsive disorder.

self harm merupakan masalah kesehatan umum, yang besar dialami pada remaja. 

BACA JUGA:

Alasan melakukanya karena mengalami tekanan batin, frustasi, kurang dukungan emosional, dan masih banyak lagi.

Self harm dilakukan untuk menyebabkan pembebasan emosi yang bersifat sementara, dan tidak mengatasi akar permasalahan.

Sehingga individu yang pernah melakukannya, mungkin akan memiliki kecenderungan untuk mengulanginya lagi. Bisa dengan tindakan berulang dengan peningkatan frekuensi.

Tapi bahayanya, jika sering dilakukan, self harm ini bisa menyebabkan

 

Jenis jenis  Self Harm yang Sering Dilakukan :

 

1. Major Self Mutilation

 

Pertama, jenis self harm yaitu major self mutilation, di mana seseorang melakukan kerusakan permanen pada organ utama bagian tubuhnya.

Misalnya, memotong kaki hingga mencukil mata. Biasanya, self harm jenis ini dilakukan oleh seseorang yang mengalami tahap psikosis.

Psikosis atau psikotik merupakan jenis gangguan jiwa, di mana individu tidak memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang nyata dan khayalan.

 BACA JUGA:

2. Stereotypic Self Harm

Stereotypic self harm merupakan jenis self harm yang tidak begitu parah, namun jauh lebih ke tindakan berulang. Misalnya, tindakan membenturkan kepala ke tembok secara berulang kali.

Seseorang yang terlibat dalam tindakan jenis self harm ini, biasanya menderita gangguan saraf, seperti autisme ataupun sindrom tourette.

 

3. Superficial Self Mutilation

Superficial self mutilation termasuk jenis yang paling umum dari self harm.

Contoh perilaku self harm jenis ini, yaitu menarik rambut sendiri sangat kuat, menyayat kulit dengan benda tajam, membanting tubuh, dan lain-lain. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami self-harm, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau sumber dukungan yang dapat membantu dalam mengatasi masalah ini.

Kategori :