Tabarenah, Saksi Bisu Perjuangan Tanah Rejang

Selasa 03-09-2024,17:26 WIB
Reporter : Santri
Editor : Desi AP

CURUPEKSPRESS.COM - Tabarenah adalah Desa perjuangan yang berada di Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu. Desa ini salah satu daerah yang menjadi saksi bisu pertumpahan darah atas perjuangan para pejuang Indonesia dalam perlawanan terhadap tentara Jepang pada 30 Desember 1945.

Jembatan yang membentang di atas Sungai musi yang merupakan jembatan terpanjang di Tanah Rejang juga menjadi saksi bisu perjuangan tanah Rejang yang dipimpin Almarhum Mayor Purn. Arifin Djamil.

BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Rejang Kepahiang

BACA JUGA:Perubahan Ekonomi di Lebong: Sejarah Pertambangan dan perkembangannya


Tabarenah, Saksi Bisu Perjuangan Tanah Rejang-ILUSTRASI/NET-

Jembatan Tabarenah pernah dinamit oleh pejuang kemerdekaan untuk menghalau tentara jepang masuk ke Tabarenah yang saat itu menjadi  pusat pertahanan TKR. Ketika jembatan ini dihancurkan, ada beberapa mobil perang ada beberapa mobil perang milik Jepang yang ikut terbakar dan masuk ke Sungai Musi kejadian itu bahkan diabadikan dengan lagu berbahasa Rejang, berjudul Jamben Tabarenah.

Di Desa Tabarenah ada empat tempat penuh sejarah, Taman Makam Pahlawan Tabarenah, Tugu Pahlawan Lama, Tugu Pahlawan Baru dan jembatan Tabarenah itu sendiri. Tugu pahlawan lama berwujud tiga buah bambu runcing berada dipinggir jalan Tabarenah, Tugu baru terletak di tepi sungai Musi yang membelah Desa Tabarenah.

BACA JUGA:Sejarah Budaya Rejang di Kepahiang

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Pat Petulai di Rejang Lebong

Diceritakan perang Tabarenah merupakan perang yang terjadi karena aksi heroic para pejuang Curup dalam mengusir penjajah Jepang. Dikarenakan, setelah Ir.Soekarno menyatakan kemerdekaan Indonesia, Jepang belum juga meninggalkan Indonesia termasuk dari Kota Curup.

Karena itu, para TKR berusaha melakukan pengusiran terhadap Jepang misalnya aksi penyerangan markas Jepang di Kota Kepahiang yang dipimpin Kolonel Santoso dalam penyerbuan itu Santoso gugur sebagai syuhada. Sementara pasukannya yang berhasil menyelamatkan diri kembali ke Kota Curup pasukan ini dipimpin Kapten Arifin Djamil.


Tabarenah, Saksi Bisu Perjuangan Tanah Rejang-ILUSTRASI/NET-

BACA JUGA:Ini Peran Pahlawan Wanita dalam Sejarah Perjuangan Indonesia

BACA JUGA:Sejarah Dana Dompet Digital Terkenal di Indonesia

Dalam pertempuran itu, banyak korban yang terluka dan gugur. Kalah jumlah dan kalah senjata, TKR akhirnya bergerak mundur ke arah Rimbo Pengadang.

Kategori :