Geger Bocah 6 Tahun di Curup Keluarkan Cacing dari Tubuhnya, Saat Ini Dirawat di RSUD Rejang Lebong

Geger Bocah 6 Tahun di Curup Keluarkan Cacing dari Tubuhnya, Saat Ini Dirawat di RSUD Rejang Lebong

Bocah yang mengeluarkan cacing tengah dirawat di RSUD Curup.-Ist-

CURUPEKSPRESS.COM – Warga Kabupaten Rejang Lebong digegerkan dengan beredarnya video seorang bocah yang diduga mengeluarkan cacing dari tubuhnya. Bocah berusia 6 tahun berinisial F, warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara.

Adapun sampai berita ini dirilis bocah malang tersebut tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Rejang Lebong.

Informasi terhimpun peristiwa yang membuat geger pihak keluarga dan masyarakat Rejang Lebong tersebut mencuat pada Kamis (2/10) pagi. Bermula ketika pihak keluarga bersama tenaga medis membawa F ke rumah sakit akibat kondisi kesehatannya yang menurun selama sepekan terakhir.

BACA JUGA:Geger! Grup “Fantasi Sedarah” di Facebook, Sarang Predator Seksual Di Dunia Maya

BACA JUGA:Geger! Sebuah Video Perundungan Pelajar di Gowa Viral di Media Sosial

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa dugaan sementara belum bisa memastikan bocah itu benar-benar mengalami cacingan.

“Anak ini memang memiliki riwayat masalah kesehatan. Sementara memang ada dugaan ke arah cacingan, tetapi belum bisa dipastikan. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit,” jelas Asep, Kamis (2/10) sore.

Ia juga menyebutkan bahwa pasien tersebut diduga memiliki disabilitas, sehingga penanganan yang dilakukan membutuhkan pendampingan lebih intensif. Puskesmas Kampung Delima ditugaskan untuk memantau langsung kondisi pasien, termasuk setelah ia keluar dari rumah sakit.

BACA JUGA:Viral! Video Syur 30 Menit Calla Pramuka Gegerkan Medsos, Benarkah Masih SMP?

BACA JUGA:Viral! Video Syur 1 Menit 14 Detik Mirip Tiktoker Bulan Sutena Gegerkan Medsos

“Petugas akan melakukan home visit untuk mendampingi pasien di rumah. Sebelumnya anak ini juga sudah pernah mendapat obat cacing, imunisasi, dan layanan kesehatan lainnya. Jika ditemukan indikasi stunting, intervensi tambahan akan dilakukan,” tambahnya.

Dari hasil peninjauan lapangan, kondisi sosial ekonomi keluarga F tergolong memprihatinkan. Rumah yang mereka tempati dinilai tidak layak huni, dengan dapur berlantai tanah, dinding dari papan, dan sebagian ruangan hanya berlapis semen sederhana.

Selain itu, keluarga pasien juga tidak memiliki fasilitas MCK, sementara kondisi kebersihan lingkungan di sekitar rumah tergolong buruk. Situasi tersebut, menurut Asep, memperburuk risiko kesehatan anak.

BACA JUGA:Geger! Virus HMPV Sudah Masuk Indonesia, Berikut Cara Mencegahnya!!

Sumber: