Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama

Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama

Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza--

CURUPEKSPRESS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan keraguannya terhadap keberlanjutan kesepakatan gencatan senjata yang saat ini berlaku di Jalur Gaza. Meski diplomasinya sempat jadi sorotan, Trump tidak yakin perjanjian tersebut akan berjalan lancar.

"Saya tidak yakin," jawab Trump saat ditanya oleh wartawan di Gedung Putih, Selasa (21/1/2025), mengenai kemampuan Israel dan Hamas untuk mempertahankan gencatan senjata. "Itu bukan perang kita, itu perang mereka. Tapi saya tidak yakin," tambahnya, menyoroti konflik panjang yang terjadi di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Israel Bombardir Gaza Jika Gencatan Senjata Tahap Kedua Gagal, Ini Kesepakatannya

BACA JUGA:Terungkap! Biden Ungkap Pernah Desak Netanyahu untuk Tidak Hancurkan Gaza

 

Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Hamas telah melemah akibat perang yang pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, setelah serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel. Ia menggambarkan kondisi Gaza saat ini sebagai "kehancuran besar-besaran."

"Saya melihat foto-foto Gaza. Itu seperti zona penghancuran total," ucapnya. Meski begitu, Trump optimis bahwa Gaza memiliki potensi untuk dibangun kembali menjadi lokasi yang menakjubkan.

 

"Jika gencatan senjata ini bertahan, Gaza bisa jadi tempat yang luar biasa. Tepi laut, cuaca bagus, semuanya mendukung. Akan ada banyak hal indah yang bisa dilakukan di sana," tambahnya.

BACA JUGA:Muncul Teori Aneh Dalam Insiden Kebakaran di Los Angeles!

BACA JUGA:Fakta Kebakaran di Los Angeles, Kerugian Tembus Rp 809,1 Triliun dan Ini Upaya Pemerintah AS

 

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang mencakup pertukaran tahanan Palestina dengan sandera Hamas, mulai diterapkan pada Minggu (19/1), tepat sehari sebelum pelantikan Trump. Proposal ini awalnya digagas oleh pemerintahan Joe Biden pada Mei 2024, lalu terealisasi setelah upaya diplomasi gabungan yang melibatkan utusan Biden dan Trump.

Meski mendukung kesepakatan tersebut, Trump tetap mempertegas dukungannya kepada Israel. Salah satu langkah awalnya sebagai presiden adalah mencabut sanksi terhadap pemukim ekstremis Yahudi di Tepi Barat, yang sebelumnya diberlakukan oleh Biden.

Sumber: