Nilai Dolar AS Menyentuh Rp17.000, Analis Minta Warga Tetap Tenang
Nilai Dolar AS Menyentuh Rp17.000--
CURUPEKSPRESS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) baru saja mencapai level terendah sepanjang sejarah, yaitu Rp17.059 per dolar AS di pasar non-deliverable forward (NDF). Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pelaku pasar, namun analis asing meminta agar warga Indonesia tidak panik dengan situasi ini.
Menurut Chief FX Strategist di Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Hirofumi Suzuki, depresiasi rupiah ini dipicu oleh dampak kebijakan tarif dari pemerintahan Trump yang menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Dia menekankan bahwa situasi ini bukanlah kesalahan dari bank sentral Indonesia, melainkan akibat kondisi eksternal yang harus dihadapi.
BACA JUGA:Rupiah Anjlok Tembus 16.676 per Dolar AS! Dampak Ancaman Tarif Trump
BACA JUGA:NASA Terancam Krisis? Biaya Artemis II Capai Puluhan Miliar Dolar!
Hirofumi juga menyoroti pentingnya sikap hati-hati bagi bank sentral dan otoritas moneter dalam memantau perkembangan situasi pasar. Pasar domestik di Indonesia baru akan dibuka kembali pada hari Selasa, sehingga ada banyak penyesuaian yang perlu dilakukan berdasarkan perkembangan terbaru.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Bank Indonesia akan melakukan intervensi di pasar valas untuk memastikan kecukupan likuiditas dan menjaga keyakinan pelaku pasar.
BACA JUGA:Dampak Tarif Impor Trump! Ancaman PHK di Industri Tekstil Indonesia
BACA JUGA:Donald Trump Terapkan Tarif Masuk untuk 180 Negara, Termasuk Indonesia!
Pergerakan nilai tukar di pasar NDF sering mempengaruhi psikologi pasar spot, sehingga perubahan signifikan di NDF dapat berdampak langsung pada nilai tukar rupiah di pasar domestik. Dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi sementara.
Secara keseluruhan, meskipun nilai tukar dolar AS menembus Rp17.000, analis mengingatkan bahwa ini adalah situasi yang dapat dikelola dan tidak perlu menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Analis akan terus memantau perkembangan pasar untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini.
Sumber: