Mengapa Durasi Puasa Berbeda di Setiap Negara? Ini Fakta Menarik yang Perlu Anda Ketahui!
Durasi Puasa Berbeda di Setiap Negara--
CURUPEKSPRESS.COM - Umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, tetapi durasi puasa di setiap negara bisa berbeda-beda. Di Indonesia, umat Muslim berpuasa sekitar 13 jam sehari, sedangkan di negara lain bisa lebih pendek atau jauh lebih lama, bahkan hingga 20 jam.
Perbedaan ini terjadi karena faktor geografis dan fenomena alam yang mempengaruhi panjang siang dan malam di berbagai belahan dunia. Durasi puasa pada saat bulan ramadhan ditentukan oleh waktu antara fajar hingga matahari terbenam.
BACA JUGA:Rekomendasi Menu Takjil Buka Puasa yang Lezat dan Bergizi
BACA JUGA:Niat Puasa Ramadhan 2025 dan Tata Cara yang Benar
Negara-negara yang berada di sekitar garis khatulistiwa, seperti Indonesia dan Malaysia, memiliki panjang siang dan malam yang relatif stabil sepanjang tahun, sehingga durasi puasa tidak banyak berubah. Namun, bagi negara-negara yang terletak jauh dari khatulistiwa, durasi siang dan malam sangat bergantung pada musim.
Misalnya, di kota Reykjavik, Islandia, umat Muslim bisa menjalani puasa hingga 20 jam selama musim panas karena matahari terbenam sangat larut. Sebaliknya, di negara-negara seperti Argentina atau Chile, durasi puasa bisa hanya sekitar 11 jam karena matahari lebih cepat terbenam.
BACA JUGA:Bolehkah Puasa Ramadan Tanpa Sahur?
BACA JUGA:Tips Bangun Sahur Tanpa Rasa Lelah Agar Puasa Tetap Semangat
Beginilah rentang durasi puasa pada bulan Ramadhan di beberapa negara pada tahun 2025!
- Finlandia: ± 17 jam 30 menit
- Greenland: ± 17 jam
- Skotlandia: ± 16 jam 30 menit
- Arab Saudi: ± 14 jam
- Indonesia: ± 13 jam
- Argentina: ± 11 jam
Dalam situasi ekstrem, Islam memberikan solusi bagi umat Muslim yang tinggal di daerah dengan siang atau malam yang sangat panjang. Ulama menyarankan beberapa metode, seperti mengikuti waktu puasa negara terdekat yang memiliki durasi puasa lebih normal atau menggunakan jadwal Makkah sebagai acuan.
Terlepas dari perbedaan durasi, esensi bulan Ramadan tetap sama bagi seluruh umat Muslim di dunia. Bulan Ramadan mengajarkan ketakwaan, kesabaran, serta kepedulian terhadap sesama, dan menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, di mana pun mereka berada.
Sumber: